Menurut Ibu Mufidah, memelihara bunga merupakan hobinya sejak lama di sela mendampingi suaminya menjalankan tugas kenegaraan.
"Saya menanam anggrek tadinya cuma hobi tapi ternyata banyak yang mau membelinya, sementara yang membeli hanya golongan menengah ke atas karena harganya yang mahal. Ada yang meminta menanam bunga krisan karena harganya lebih terjangkau. Setelah tanam krisan, rupanya banyak yang mau, termasuk dari Jepang. Akhirnya saya meminta bantuan dari Pertanian untuk melakukan ekspor," ujar Ibu Mufidah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan membuat green house sebanyak-banyaknya, para petani akan diajarkan bgaimana cara menanam Krisan, karena permintaan dari luar sudah banyak, khususnya jepang," pungkas Mufidah di hadapan para tokoh Sulsel yang menghadiri launching perdana ekspor Krisannya, di ruang VIP Emmy Saelan, bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
![]() |
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang yang turut hadir di acara ini menyebutkan ekspor bunga Krisan dinilai bisa menopang perekonomian di Sulsel, khususnya menambah persentase nilai ekspor ke Jepang, yang mencapai 60 persen tersebut.
"Kita memilih Malino sebagai lokasi pengembangan bunga ini, karena iklimnya cocok untuk pertumbuhan bunga Krisan. Adanya ekspor bunga Krisan ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh stakeholder yang ada, khususnya kebun bunga PT Bunga Indah Malino milik Ibu Mufidah," jelas mantan Dosen Pertanian Unhas ini.
Dalam acara ini, beberapa tokoh Sulsel yang hadir selain Wagub Sulsel, seperti Istri Gubernur Sulsel Drg Ayunsri Harahap, Kapolda Sulsel Irjen Pudji Hartanto. (mna/trw)