Begitulah pengalaman tak terlupakan bagi pria berusia 30 tahun ini. "Perasaannya campur aduk waktu latihan dopper. Namanya juga orang, pastilah takut. Peluru tajam loh yang kami hadapi," ucap Ahmad di Markas Komando (Mako) Paskhas TNI AU, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/2/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad mempertaruhkan nyawanya selagi berlatih dopper di kawasan hutan, Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebelum masuk arena berlumpur, dia dan prajurit lainnya mengambil ancang-ancang tiarap lalu merayap.
Sekejap saja rentetan suara tembakan peluru tajam meluncur berkali-kali menghujam lumpur. "Wah, mati nih kalau kena (peluru tajam)," ungkap Ahmad dalam hatinya kala itu.
Posisi pelatih sekaligus penembak berada di atas. Dua penembak sambil berdiri melancarkan tembakan secara acak dan zigzag. Ahmad pun melihat langsung peluru-peluru tajam 'mendekat' di samping kanan dan kiri tubuhnya. Suasana tanpa rekayasa tersebut sungguh menegangkan.
Jantung Ahmad dagdigdug kencang. Dia harus tiba di ujung titik akhir agar letusan tembakan berhenti. Sejauh 25 meter pria tersebut harus cepat merayap ke garis finish.
"Enggak terhitung berapa butir peluru tajam yang ditembakkan pelatih. Selama merayap itu, saya terus berdoa," ujarnya.
Lantaran sudah dilatih kemampuan teknik merayap, Ahmad yakin bisa melewati rintangan mendebarkan. Rasa takut pun ia lawan. "Cara melawan takut itu, kita harus percaya diri dan menjalankan teknik latihan yang diberikan pelatih. Tentu enggak lupa juga tetap berdoa. Saya pun yakin pelatih (penembak) orang-orang profesional," tutur bapak satu anak ini.
Bagaimana perasaannya setelah berhasil latihan dooper? "Sangat-sangat bahagia. Ya sebab, latihan tersebut berisik tinggi dibandingkan latihan lainnya. Salah teknik sedikit cara merayap, bisa bahaya," ucap Ahmad.
Ekspresi girang spontanitas menyergap Ahmad setelah tiba di garis akhir dooper. "Saya langsung teriak, 'komando!'. Teman lainnya juga beteriak serupa. Ya senang sekali karena berhasil," kata Ahmad.
(bbn/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini