Korpaskhas: Kalau Gunakan Peluru Karet Tidak Melatih Mental Prajurit

Latihan TNI Berpeluru Tajam

Korpaskhas: Kalau Gunakan Peluru Karet Tidak Melatih Mental Prajurit

Baban Gandapurnama - detikNews
Jumat, 12 Feb 2016 17:58 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah/detikcom
Bandung - Penggunaan peluru tajam saat berlatih dopper bertujuan melatih mental dan keberanian prajurit TNI. Bagi Korpaskhas TNI AU, rentetan tembakan peluru tajam saat berlatih dopper guna membentuk para prajurit tangguh dan terlatih.

"Kalau pakai peluru hampa atau karet, justru tidak melatih mental prajurit Paskhas. Enggak dahsyat kalau pakai peluru hampa. Kalau begitu, pakai saja mercon," ucap Kepala Penerangan (Kapen) Korps Paskhas Letkol Sus Rifaid di Markas Komando (Mako) Paskhas TNI AU, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/2/2016)

Maka itu, Rifaid menambahkan, maksud menggunakan peluru tajam itu untuk membiasakan prajurit lebih sigap dan siap menghadapi pertempuran sesungguhnya. "Paskhas ini dibentuk menjadi prajurit profesional dan militan. Tentu saja prajurit Paskhas ini melalui seleksi ketat, seperti fisik, mental, kesehatan jasmani, psikologi dan akademik," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifaid menjelaskan, latihan dopper wajib diikuti prajurit Paskhas sewaktu melaksanakan Pendidikan Komando. Korpaskhas ialah salah satu pasukan khas TNI AU yang mengantongi kemampuan tiga matra yaitu darat, laut dan udara.

Setiap prajurit baret jingga ini harus memiliki persyaratan dasar Para-Komando. Kemampuan mumpuni personel Korpaskhas menjadi andalan garda terdepan menjaga NKRI.

Rifaid mengungkapkan, sepanjang pelaksanaan latihan dopper di lingkungan Korpaskhas, hingga kini tidak pernah terjadi insiden prajurit terkena tembakan peluru tajam yang dimuntahkan penembak. "Belum pernah ada sampai sekarang. Buktinya tiap tahunnya tetap ada dopper," kata Rifaid menegaskan.



(bbn/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads