Cerita soal BW ini, detikcom tanpa sengaja memergoki dia di Stasiun Depok Lama, Kamis (12/2) malam. BW memang sebelum menjadi pimpinan KPK seorang roker alias pengguna commuter line. Dan kini setelah tidak lagi di KPK, BW kembali berkereta ria.
BW memakai topi hitam, kacamata bening, dan tas ransel. Bila tak hapal betul sosok BW, tidak akan ngeh kalo itu adalah dia. BW membeli siomay dua bungkus. Entah langganan dia atau bukan, siomay itu memang paling dikenal di Stasiun Depok karena rasanya yang lumayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Si tukang siomay sempat menyela dengan menanyakan apa saja yang dipilih BW. Tidak lama, si tukang siomay membungkus pesanan. BW kemudian memberikan uang pembayaran. "Ya gue naik kereta lagi. Ini kan sudah lama, dari dulu," jawab dia.
Setelah menerima uang kembalian, BW kemudian beranjak pergi, namun sebelum itu detikcom sempat bertanya soal deponeering kasusnya. BW sempat terdiam. Dia kemudian menjawab tidak mau berkomentar soal itu.
![]() |
"Gue ini pihak terkait, nggak enak kalau gue ngomong," jelas dia.
BW kemudian pamit. Dia segera naik ojek yang mangkal di Stasiun Depok. Dia sempat berujar, sehari-hari, dia memang biasa naik kereta dan naik ojek.
"Gue naik ojek dulu, balik ke rumah," tutur dia sambil tersenyum.
Bambang Widjojanto ditetapkan menjadi tersangka kasus kesaksian palsu pada 2010. Bambang saat itu menjadi pengacara dalam persidangan gugatan pilkada di MK. BW kemudian dituding polisi mengarahkan kesaksian palsu. Polisi membuka kasus ini pada 2015 dan menciduk BW usai mengantar anaknya ke sekolah di SD Nurul Fikri Depok, Jawa Barat.
Kasus bergulir, BW kemudian non aktif di KPK. Kasus juga terus berproses dan kemudian dilimpahkan ke kejaksaan. Namun suara dukungan publik dan permintaan presiden agar jangan ada kegaduhan, Jaksa Agung kemudian mempertimbangkan langkah deponeering. BW sendiri berkali-kali menegaskan dirinya tidak bersalah.
Deponeering adalah mengesampingkan perkara untuk kepentingan umum. Merunut ke belakang, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah adalah mantan pimpinan KPK yang pernah mendapat deponeering. Kini hal serupa kemungkinan besar akan diberikan Kejagung untuk Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, keduanya juga mantan pimpinan KPK. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini