"Pemeriksaan yang bersangkutan ada metodologinya, butuh waktu, butuh observasi dan butuh menginap jadi Jessica statusnya masih tahanan, tidak dibantarkan bukan diperiksa karena sakit tapi diperiksa dengan kapasitas dalam konteks penyidikan, hanya kami izinkan untuk diperiksa di sana dengan pengawalan Polwan di sana siang malam," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Krishna mengatakan, kondisi Jessica sehat. Hanya saja, polisi masih memerlukan Jessica untuk mendapatkan pemeriksaan oleh psikiater.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Krishna menjelaskan, pemeriksaan paikiater salah satunya untuk mengetahui kondisi kejiwaan Jessica. Di samping itu, polisi ingin menggali motif Jessica, sebab selama diperiksa sebagai tersangka, Jessica tidak pernah mau mengaku.
"Sekarang yang jadi problem adalah kenapa yang bersangkutan melakukan. Alasannya yang tahu hanya yang bersangkutan, jangankan motif, mengaku melakukan saja tidak," tambahnya.
"Nah sekarang itu yang jadi korbankan temannya. Kan aneh semua juga berpikir kami juga berpikir kok temannya bisa keracunan dengan perbuatan yang kami temukan diduga dilakukan oleh yang bersangkutan. Temennya mati, pelaku temennya kan ini sesuatu yamg menurut logika sangat tidak patut, nah oleh karena itu dilakukan pemeriksaan salah satunya untuk memahami mungkin yang bersangkutan punya alasan yang kami tidak tahu tapi dengan alat atau metodologi yang digunakan oleh ahli psikiatri bisa membaca itu," paparnya. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini