Menjajal Tempe Buatan AS

Jakarta - Tempe kerap dipandang 'sebelah mata' di Indonesia. Bahkan makanan ini dikaitkan dengan sebutan mental tempe yang artinya negatif. Tapi makanan tradisional ini punya nasib yang berbeda di AS.

Pada salah satu supermarket besar di AS tempe diletakan di bagian makanan organik. Tipe tempe di AS juga beragam seperti flax tempe, three grain tempe, wild rise tempe, organic garden veggie tempe dan Smokey tempe strips. Selain itu juga ada tempe original, tanpa campuran bahan lainnya.

Foto: Nala Edwin

Produsen tempe ini lightlife, dalam situsnya, menyatakan sudah membuat tempe di AS sejak 1979. Pabrik tempe pertamanya adalah tempat cuci mobil yang disulap jadi pabrik tempe.

Di situs mereka juga terlihat ada foto bule dengan ikat kepala putih sedang memotong-motong tempe. Perusahaan tersebut saat ini berbasis di Turners Falls, Massachusetts, AS.

Tempe produksi lightlife dijual sekitar USD 3,30, lumayan mahal kalau dibandingkan harga tempe di Indonesia. Pada bungkusnya tertulis kalau tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang kaya protein dan zat besi. Di bagian depannya tertulis kata 'tempeh'.

Rupanya ada tambahan huruf 'h' di akhir kata tempe. Jadi di AS tempe ditulisnya menjadi tempeh.

Rasa tempe original yang dibuat lightlife hampir mirip dengan rasa tempe di Indonesia. Setelah digoreng tekstur atau aroma tempe buatan Amerika ini tak jauh beda dengan tempe yang biasa dijual di Indonesia.

Foto: Nala Edwin

Lalu bagimana tempe bisa menyebar sampai ke AS ?. Menurut buku 'The Book of Tempeh', karya William Shurtleff dan Akiko Aoyagi, negara Paman Sam mulai tertarik mengenai tempe sekitar tahun 50-an.

Sebuah penelitian soal tempe mulai dilakukan sekitar tahun 1954. Penelitian ini soal pemberian tempe sebagai sumber protein untuk infant dan anak-anak. Penelitian ini dilakukan oleh Dr Paul Gyorgy dari departemen pediatri rumah sakit umum Philadelphia dan juga Kiku Murata dari Jepang.

Kemudian pada 1959 Dr Keith Steinkraus dari New York State Agricultural Experiment Station jadi orang pertama Amerika yang menjelajah Indonesia untuk mempelajari tempe.

Pada tahun yang sama Keith juga melakukan penelitian soal tempe di AS. Dia melakukan penelitian ini bersama dengan Yap Bwee-Hwa seorang peneliti indonesia dan juga ahli-ahli lainnya dari AS.Hasil penelitian ini adalah tulisan artikel dalam jurnal berjudul 'Studies in Tempeh'.

Foto: Nala Edwin

Penyebaran tempe di AS juga dilakukan oleh Alexander Lyon yang merupakan anggota komunitas the farm yang berada di Summertown, Tennesse. Pada 1971 dia membuat dua halaman panduan pembuatan tempe yang berjudul 'Tempeh Instructions'.

Kemudian pada 1975 the farm membuat buku buku soal tempe berjudul 'Farm Vegetarian Cookbook'. Perkumpulan ini kemudian menjual tempe di San Rafael, California dan juga di Houma, Louisiana. Kemudian pada 1977 perkumpulan ini mulai menjual tempe secara nasional dengan menggunakan mail order.

Sedangkan Perusahaan pertama yang membuat tempe berdiri tahun 1962 di Los Angles. Produsen tempenya bernama Runnels Foods. Kemudian ada toko baru yang membuat tempe di Amerika pada 1969 di Los Angeles, lalu juga ada Bali foods yang mulai membuat tempe pada 1975. Kemudian ada Gale Randall yang membuat toko tempe di Nebraska. Dia merupakan bule pertama yang membuat toko tempe di AS. (fdn/fdn)