"(Jessica) tes psikologi lagi. Tahu tuh polisi. Tadi sudah disuruh diberhentiin, karena kurang sehat," kata Yudi kepada wartawan saat berada di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Bungur Besar, Jakpus, Kamis (11/2/2016).
Yudi memperkirakan penyidik ingin membuktikan kondisi kejiwaan Jessica terkait keterangan dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang dianggap penyidik tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan sejumlah saksi termasuk bukti petunjuk lainnya. Jessica menurut Yudi dibawa pada pukul 09.00 WIB ke RSCM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jessica menurut Yudi dalam kondisi stres sebab menjalani serangkaian pemeriksaan oleh tim penyidik pada Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. "Stres dong, karena psikologis diperiksa bolak- balik, dua hari berturut-turut," imbuhnya.
Menurut Yudi, Jessica terakhir kali diperiksa pada dua hari lalu. Selain itu Jessica juga menjalani pemeriksaan psikologis.
"Bolak-balik aja seperti yang lalu lalu lah, psikologi satu kali, psikologi dihadirkan lagi. Psikologi yang lalu Hebertus, yang di RSCM ini saya nggak tahu dokternya," ujar Yudi.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (29/1) malam terkait kasus kematian Mirna yang tewas karena racun sianida dalam es kopi yang diminumnya di pada Rabu 6 Januari.
Dia kemudian diamankan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya di Hotel Neo kamar 822 pada pukul 07.45 WIB, Sabtu (30/1) dan langsung ditahan malam harinya
Jessica sebelumnya menjalani rekonstruksi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Minggu (7/2). Ada 56 adegan yang diperagakan Jessica dalam rekonstruksi pertama. Namun, Jessica saat itu menolak mengikuti rekonstruksi kedua berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan polisi.
"Rekonstruksi kedua kan versi polisi, versi polisi kan sama halnya kita disuruh ngaku tandatangan. Ya saya tolak, kalau versi BAP Jessica oke," tutur Yudi. (fdn/dra)