Dalam pesannya dia mengatakan agar penikmat bakso berhati-hati bila makan bakso di daerah Kelurahan Guntur, Setiabudi. Dia membeli bakso pada Selasa (9/2) kemarin seharga Rp 13 ribu di tukang bakso yang mangkal di belakang Apartemen Puri Imperium Kelurahan Guntur, Setiabudi. Bakso itu dibungkus dan dimakan di kosanya. Namun saat bakso dibelah, ada yang aneh. Daging dalam bakso terlihat berwarna merah dan ada benda berwarna hitam mirip dengan cakar kecil.
Curiga dengan bentuk cakar yang aneh itu, dia lalu mencari tahu melalui internet tentang kaki tikus. Dan hasilnya cakar aneh itu mirip dengan cakar tikus. Benarkah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom menelusuri pengguna Facebook yang mengunggah foto tersebut dan mencoba mengkonfirmasi dengan minta nomor telepon, namun belum mendapat respons. Dalam kolom komentar disebut bakso yang diduga daging tikus ini sudah dilaporkan ke polisi.
detikcom lalu menghubungi Polsek Setiabudi yang menangani kasus ini. Kanit Reskrim Polsek Setiabudi Kompol Ali Zusron mengatakan menerima laporan tersebut dari Bu Lurah yang juga mendapatkan info broadcast dari media sosial soal bakso itu dan meminta agar pihak kepolisian melakukan pemeriksaan.
Menurut Ali, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap pedagang bakso tersebut. Pemeriksaan dilakukan bersama dengan jajaran kelurahan dan koramil.
"Sudah digeledah dan dilakukan pemeriksaan tadi pagi," ucap Ali kepada detikcom, Rabu (11/2/2016).
Polisi Polsek Setiabudi melakukan penggeledahan (Foto: Dok Polsek Setiabudi) |
Ali mengatakan hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya daging tikus di tempat pembuatan bakso. Tim melakukan penggeledahan di dalam rumah, memeriksa bakso yang baru dibuat dan bakso yang berada di freezer.
"Digeledah seluruh rumah, tidak ditemukan daging tikus. Produksi bakso wajar-wajar saja," kata Ali.
Ali menyebut pedagang bakso M (54) sudah berdagang bakso bersama dengan istrinya selama 10 tahun. Keduanya memproduksi bakso di rumah mereka yang berada di Setiabudi, Jaksel. Mereka memiliki 10 gerobak bakso yang dipasarkan secara keliling oleh anak buahnya. Salah satunya di Jalan Kawi Raya, belakang apartemen Puri Imperium.
"Pedagangnya sudah kami panggil dan interogasi. Tidak ada yang aneh, pembuatan bakso juga biasa saja. Dia hanya mencampur baksonya dengan daging ayam sehingga bagian dalam bakso berwarna kemerahan," jelas Ali.
Soal cakar yang diduga mirip cakar tikus, Ali sudah mengkonfirmasi hal itu ke M. Menurut M itu bukan cakar tikus, tetapi bagian dari mulut sapi.
"Itu ada rambutnya dikit-dikit itu, itu dari mulut sapi. Nggak ada cakar, bukan kaki tikus tapi bagian dari mulut sapi," kata Ali.
Meski begitu, polisi tetap membawa sampel bakso untuk diuji laboratorium. Hasil lab ini akan menjadi petunjuk apakah bakso yang dijual bakso tikus atau bukan.
"Belum tahu kapan hasil labnya keluar. Kami masih tunggu," ucapnya.
Ali mengatakan semua informasi yang diberikan masyarakat akan ditindaklanjuti dengan cepat oleh Polsek Setiabudi. Seperti kasus dugaan bakso tikus ini.
"Kemungkinan gini, bakso dorong ini enak dan dikhawatirkan ada orang yang iri. Informasi masyarkat tetap kita tindak lanjuti meskipun hasil penggeledahan sementara tidak ditemukan yang mencurigakan," katanya.
Kesimpulan:
Bakso tersebut belum bisa dipastikan dibuat dari daging tikus hanya berdasarkan dari benda berwarna hitam yang ada di dalam bakso. Perlu uji laboratorium untuk memastikan kandungan daging yang ada di dalam bakso tersebut. Polisi juga sudah melakukan penggeledahan di rumah pedagang yang memproduksi bakso itu dan hasilnya tidak ditemukan bekas-bekas olahan daging tikus. Polisi juga mengambil sampel bakso baik itu yang diproduksi hari ini dan juga diproduksi sebelumnya yang disimpan di dalam freezer. Kesimpulan sementara, kabar ini hoax.
Jika Anda punya kabar yang belum pasti kebenarannya dan ramai menjadi pembicaraan publik, bisa kirimkan isu tersebut di sini. (slm/mad)












































Polisi Polsek Setiabudi melakukan penggeledahan (Foto: Dok Polsek Setiabudi)