"Dari sisi kebijakan yang hendak diintroduksi oleh Ketua DPR sekarang, maka sesungguhnya urgensi untuk memiliki paspor hitam sudah berkurang," kata anggota DPR Arsul Sani saat dihubungi, Kamis (11/2/2016).
Ade memang sudah membatasi kunjungan kerja anggota ke luar negeri. Dia hanya mengizinkan beberapaΒ alat kelengkapan DPR sebagai bagian dari tugas legislatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, makin sedikit kesempatan anggota DPR berkunjung ke luar negeri. Oleh sebab itu, paspor diplomatik pun menjadi tidak terlalu diperlukan.
"KalauΒ keluar negerinya bakal jarang, maka urgensi paspor hitam dengan sendirinya juga berkurang," ucap Arsul.
Ade sendiri sudah berjanji akan mengevaluasi wacana paspor hitam untuk anggota DPR ini. Ide ini sendiri awalnya datang dari Setya Novanto saat menjabat sebagai ketua DPR.
"Itu kan langkah yang lama, saya akan bicara lagi dengan pimpinan fraksi seluruhnya, itu langkah yang lama," kata Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016).
(imk/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini