Deputi Kepala BMKG Masturyono berkomentar bahwa warga Jakarta seharusnya tidak perlu terlalu khawatir karena Ibu Kota Negara ini berada dari jauh dari sumber gempa.
"Misalnya patahan yang berada di selatan Jawa Barat dan itu lumayan jauh dari Jakarta," ujar Masturyono saat berbincang dengan detikcom, Rabu (10/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi gedung-gedung di Jakarta seharusnya sudah memenuhi persyarat. Tetapi ada juga lubangnya bahwa aturan tersebut hanya berlaku bagi gedung setinggi 40 meter atau 8 lantai," kata Masturyono.
"Bagaimana dengan bangunan di bawah itu? masih banyak di bawah itu dan tinggi juga," tambahnya.
Masturyono mengatakan perlu ada pengawasan lebih lanjut soal gedung-gedung bertingkat mengenai ketahanan menghadapi gempa dari PU dan P2B. Hal ini dikarenakan jika terjadi gempa di Jakarta, gedung-gedung di bawah tinggi 40 meter atau 8 lantai tetap berbahaya jika masyarakat berada di sekitar area gedung-gedung itu.
Namun hingga saat ini Jakarta belum pernah mengalami gempa seperti yang dialami Taiwan. Tetap diingatkan tugas dari PU dan P2B untuk segera melakukan evaluasi terhadap bangunan-bangunan yang berada di Jakarta.
Khusus untuk bangunan seperti Apartemen dan bangunan tinggi lainnya, Masturyono meyakini bangunan-bangunan itu telah mendapatkan lisensi ketahanan gempa karena mengacu pada peraturan yang telah diberlakukan kepada bangunan tinggi di atas 40 meter.
"Kita berharap aturan ini dipetahui meski kita belum pernah mengalami Gempa," ucapnya. (fiq/dra)











































