Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Belanda) Ali Abdillah mendorong pemerintah agar komit dan fokus dengan proyek tol laut yang telah dicanangkan.
"Ini kok malah ingin membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung yang bukan prioritas dan tidak ada kaitannya dengan mimpi besar kita," ujar Ali kepada detikcom seusai diskusi Lingkar Inspirasi bertema 'Tol Laut: From Conceptual Idea to Practical Implementation', Sabtu (6/2) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tol Laut menjadi salah satu instrumen penting untuk mewujudkan mimpi Indonesia sebagai poros maritim dunia," cetus Ali.
Namun, lanjut Ali, yang patut digarisbawahi adalah komitmen implementasinya. Proyek besar-besaran ini perlu melibatkan banyak pihak mengingat kebutuhan dana yang tidak sedikit.
Berdasarkan RPJMN 2015-2019, untuk membangun 24 pelabuhan pendukung infrastruktur tol laut saja dibutuhkan setidaknya anggaran sebesar 66 triliun rupiah.
Belum lagi biaya pengadaan kapal-kapal baru dan pengembangan infrastruktur lainnya. Selain itu Ali menambahkan agar fokus sebaiknya pembangunan lebih diarahkan ke Indonesia Timur, termasuk pengembangan kawasan ekonomi khusus, yang memanfaatkan potensi daerah masing-masing.
"Dengan demikian jaringan tol laut yang nanti dibangun tidak sia-sia karena industri di Timur pun telah hidup," kata Ali.
(es/tfq)











































