7 Orangutan Hasil Selundupan Dilepas ke Hutan Sumatera dan Kalimantan

7 Orangutan Hasil Selundupan Dilepas ke Hutan Sumatera dan Kalimantan

Rini Friastuti - detikNews
Selasa, 09 Feb 2016 17:09 WIB
7 Orangutan Hasil Selundupan Dilepas ke Hutan Sumatera dan Kalimantan
Foto: Orangtuang yang siap dilepaskan ke alam liar (Rini/detikcom)
Jakarta - Sepanjang tahun 2015, puluhan orangutan hasil selundupan ke luar negeri berhasil dikembalikan lagi ke Indonesia. Setelah melakukan karantina dan uji kesehatan, 7 ekor orangutan hari ini akan dikembalikan ke habitatnya di Sumatera dan Kalimantan.

Pantauan detikcom di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Selasa (9/2/2016) 7 ekor orangutan tersebut berada di dalam kerangkeng di atas sebuah bus. Dari gedung Kementerian LHK, mereka akan langsung dibawa ke Bandara Soekarno-Hatta untuk diterbangkan ke hutan di Sumatera dan Kalimantan menggunakan maskapai Sriwijaya Air.

"Indonesia memang ingin sekali segera mengakhiri pemberantasan penyelundupan orangtuan ke luar negeri. Oleh karena itu rangkaian selama bulan September hingga bulan November 2015 kita sudah kembalikan 14 ekor orangutan dari Thailand yang sudah berada di sana 6-7 tahun, dan 2 ekor orangutan dari Kuwait yang akan diselundupkan. Kita tangkap di Soetta. Mereka kami pelihara sementara di Taman Safari," ujar Dirjen Penegakan Hukum, Rasio Ridho Sani dalam konferensi pers usai pelepasan orangutan.
Foto: Jumpa pers sebelum pelepasan orangutan (Rini/detikcom)

Menurut Ridho, sebelum dilepas, kementerian LHK membentuk tim untuk memeriksa DNA serta kelayakan orangutan ini untuk dilepas ke alam liar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kita kembalikan, kami bentuk tim untuk persiapan bagaimana mengembalikan mereka ke lokasi habitat aslinya. Tim ini melakukan uji analisis, tes DNA. Ternyata satu orangutan berasal dari Sumatera dan 16 lainnya dari Kalimantan," jelasnya.

"Hasil uji kesehatan yang layak untuk kita lepas liarkan sore ini, ternyata 7 siap untuk dilepas, dan 10 masih harus diamati kembali kesehatannya dan untuk dihabituasi supaya siap dilepasliarkan. Dari 7 yang akan kami lepasliarkan itu, terdiri dari 1 bernama Puspa (10 bulan) yang akan dilepas ke Sumatera dan untuk sementara akan ditampung untuk dihabituasi sebelum dilepas ke alam bebas," sambungnya.

Selain itu ada juga anak orangutan bernama Moza dan Junior yang masih berusia 3 tahun. Bersama 2 ekor induk lainnya, mereka akan dilepas ke Sumatera setelah sebelumnya dihabituasi terlebih dahulu di lokasi konservasi.

"Persoalan kehidupan satwa termasuk perguruan dan perdagangan tinggi intensitasnya. Data tahun 2015, ada 190 kasus yang kami tangani seluruh Indonesia. Sehingga kami ingin ajak kerjasama dalam rangka bagaimana menimbulkan efek jera untuk mengurangi perguruan dan perdagangan satwa dan tumbuhan liar," kata dia.

(rii/miq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads