Saat kejadian pada 15 Maret 2011 lalu, Dodi menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur dengan pangkat komisaris polisi (kompol). Tak lama kemudian, dia dimutasi dan mendapat jabatan Kabag Wasidik atau Kepala Bagian Pengawas Penyidikan di Direktorat Resersi Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
![]() |
Pergeseran jabatan ini dispekulasikan berhubungan dengan aksi Dodi saat berusaha menjinakkan bom buku di Utan Kayu. Kala itu, dia mengakui bahwa memang ada kesalahan prosedur yang dilakukannya dengan berusaha menyiram bom buku dengan air. Bom tersebut ternyata meledak dan mengenai tangannya.
Dodi tak langsung bekerja dengan posisi baru di Polda Metro Jaya. Ada jeda waktu sebulan sampai proses serah terima jabatan tiba. Selama waktu itu, Dodi sebetulnya harus menjalani perawatan, namun dia masih menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang sebelumnya sudah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama setahun, Dodi menjabat sebagai Kabag Wasidik Polda Metro Jaya. Baginya, itu adalah jabatan strategis. Setelah itu, dia mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Polri pada tahun 2012. Dodi mendapat restu dari Kapolri. Lulus pada tahun 2013, Dodi kemudian sebagai Kanit Resertanit Narkotik Sub Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri. Akhirnya, dia menjadi Kapolres Aceh Tengah sejak 1 September 2014 sampai saat ini dengan pangkat AKBP.
"Dari perjalanan itu saya tidak merasa ada sesuatu yang kekurangan dalam menjalankan tugas, ada tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan," kata Dodi yang tampil berpeci dan mengenakan tangan palsu itu.
Selama proses perjalanan karier tersebut, Dodi mengaku mendapat dukungan dari Kapolri saat itu Jenderal Timur Pradopo. Korps Bhayangkara tetap memberikan bantuan dan kesempatan baginya untuk mendapatkan pendidikan serta tanggung jawab di kepolisian.
"Tidak ada sedikit terpikir bahwa saya adalah bagian dari orang yang tersingkir. Ini yang menjadi semangat saya bahwa saya harus bisa berbuat lebih dari yang sudah pernah saya lakukan. Artinya menyemangati diri saya bahwa masih banyak harapan-harapan saya yang belum saya laksanakan," jelasnya.
Dodi mengakui, ada kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya. Namun itu bukan halangan itu tetap terus berprestasi. Ditugaskan di mana pun Dodi siap dan akan menjalankan tugas sebaik-baiknya.
"Jadi begini Alhamdulillah, saya sudah menjalankan tugas saat ini dari 1 September 2014 sampai saat ini tidak ada sesuatu pun yang menjadi hambatan di dalam menjalankan tugas dengan segala kekurangan dan kelemahan saya, baik secara fisik yang saya alami," katanya bersyukur.
(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini