Tak Merasa Disingkirkan, Begini Perjalanan Karier AKBP Dodi Usai Bom Buku

Hidup Kembali Setelah Teror

Tak Merasa Disingkirkan, Begini Perjalanan Karier AKBP Dodi Usai Bom Buku

Feri Fernandes - detikNews
Selasa, 09 Feb 2016 15:04 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Andhika Akbarayansyah
Aceh Tengah - Dodi Rahmawan berusaha menjinakkan sendiri bom buku di Utan Kayu, Jaktim, lima tahun lalu. Ternyata, bom tersebut meledak dan menghancurkan telapak tangan kirinya. Bagaimana kehidupan karier Dodi setelah itu?

Saat kejadian pada 15 Maret 2011 lalu, Dodi menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur dengan pangkat komisaris polisi (kompol). Tak lama kemudian, dia dimutasi dan mendapat jabatan Kabag Wasidik atau Kepala Bagian Pengawas Penyidikan di Direktorat Resersi Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
AKBP Dodi Rahmawan (Foto: Feri Fernandes)

Pergeseran jabatan ini dispekulasikan berhubungan dengan aksi Dodi saat berusaha menjinakkan bom buku di Utan Kayu. Kala itu, dia mengakui bahwa memang ada kesalahan prosedur yang dilakukannya dengan berusaha menyiram bom buku dengan air. Bom tersebut ternyata meledak dan mengenai tangannya.

Dodi tak langsung bekerja dengan posisi baru di Polda Metro Jaya. Ada jeda waktu sebulan sampai proses serah terima jabatan tiba. Selama waktu itu, Dodi sebetulnya harus menjalani perawatan, namun dia masih menyelesaikan 'pekerjaan rumah' yang sebelumnya sudah ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena masih ada PR (pekerjaan rumah-red) sebagai Kasat Reskrim yang harus kita laksanakan seperti kasus pencurian dan kasus pembunuhan di Kramat Jati. Itu merupakan bagian dari tugas saya sudah bisa menyesuaikan jadi semangat saya tidak menjadi surut untuk menjalankan tugas yang masih menjadi tanggung jawab saya," terang Dodi saat ditemui detikcom di ruang kerjanya di Mapolres Aceh Tengah akhir pekan lalu.

Foto: Feri Fernandes


Selama setahun, Dodi menjabat sebagai Kabag Wasidik Polda Metro Jaya. Baginya, itu adalah jabatan strategis. Setelah itu, dia mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Polri pada tahun 2012. Dodi mendapat restu dari Kapolri. Lulus pada tahun 2013, Dodi kemudian sebagai Kanit Resertanit Narkotik Sub Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri. Akhirnya, dia menjadi Kapolres Aceh Tengah sejak 1 September 2014 sampai saat ini dengan pangkat AKBP.

"Dari perjalanan itu saya tidak merasa ada sesuatu yang kekurangan dalam menjalankan tugas, ada tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan," kata Dodi yang tampil berpeci dan mengenakan tangan palsu itu.

Selama proses perjalanan karier tersebut, Dodi mengaku mendapat dukungan dari Kapolri saat itu Jenderal Timur Pradopo. Korps Bhayangkara tetap memberikan bantuan dan kesempatan baginya untuk mendapatkan pendidikan serta tanggung jawab di kepolisian.

"Tidak ada sedikit terpikir bahwa saya adalah bagian dari orang yang tersingkir. Ini yang menjadi semangat saya bahwa saya harus bisa berbuat lebih dari yang sudah pernah saya lakukan. Artinya menyemangati diri saya bahwa masih banyak harapan-harapan saya yang belum saya laksanakan," jelasnya.

Dodi mengakui, ada kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya. Namun itu bukan halangan itu tetap terus berprestasi. Ditugaskan di mana pun Dodi siap dan akan menjalankan tugas sebaik-baiknya.

"Jadi begini Alhamdulillah, saya sudah menjalankan tugas saat ini dari 1 September 2014 sampai saat ini tidak ada sesuatu pun yang menjadi hambatan di dalam menjalankan tugas dengan segala kekurangan dan kelemahan saya, baik secara fisik yang saya alami," katanya bersyukur.


(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads