Cerita Aiptu Budiono Soal Raut Wajah Pelaku Teror Saat Menembaknya

Hidup Kembali Setelah Teror

Cerita Aiptu Budiono Soal Raut Wajah Pelaku Teror Saat Menembaknya

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 09 Feb 2016 09:24 WIB
Aiptu Budiono (Foto: Mei Amelia/detikcom)
Jakarta - Wajah M Ali, pelaku teror di Thamrin masih teringat jelas di benak Aiptu Budiono. Mereka sempat saling berpandangan sebelum akhirnya tembakan dilepaskan ke arah tubuh Budiono. Tiga peluru menembus tubuh sang polisi.

Kepada detikcom pekan lalu, Budiono menjelaskan detik-detik penembakan yang dialaminya. Kala itu, 14 Januari 2016, sekitar pukul 10.00 WIB, dia sedang berjaga di Balai Kota DKI, saat ada panggilan radio yang mengabarkan ledakan di Pos Polisi Thamrin.

Baru saja parkir di ruas jalan Thamrin, Budiono langsung berjalan kemudian ditembak dari arah tak terduga oleh Ali. Budiono tak menyangka bakal mendapat serangan karena berpikir situasi sudah aman setelah ledakan. Ali juga tak disangka sebagai pelaku teror karena berpakaian layaknya warga biasa, mengenakan celana jeans, baju biru muda, rompi, dan topi hitam sambil membawa tas ransel. Bahkan sekilas, Budiono sempat menyangkanya intel kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat CCTV di sekitar lokasi kejadian, terlihat adegan penembakan tersebut. Ali setengah berlari memutari mobil milik Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Pol Martuani lalu menembak Budiono dari jarak sangat dekat. Tak lebih dari satu meter. Budiono merasa ditembak dua kali, namun belakangan dokter melihat ada tiga peluru yang menembus tubuhnya.

Aiptu Budiono menunjukkan bekas luka di tubuhnya (Mei Amelia/detikcom)

"Saya merasa ditembak dua kali, saya tahu pas dioperasi di RSPAD Gatot Subroto ada 3 lubang di belakang, nembus. Saya juga enggak tahu dari mana. Saya merasa dia dua kali nembak saya," terangnya kepada detikcom sambil mengingat kejadian nahas tersebut.

Beradu muka dengan Ali saat penembakan, Budiono ingat betul raut wajah sopir angkot tersebut. Meski amatir, Ali disebut Budiono menembak tanpa ekspresi dan tetap tenang.

"Melihat dan tanpa ekspresi langsung 'deng deng'. Saya kena 'Astaghfirullah', saya enggak langsung jatuh dia juga langsung jalan ke perempatan lagi," bebernya.

"(Ali) Masih nenteng senjata, jalan aja biasa sambil nenteng senjata. Saya juga sudah ketembak saya langsung minggir," sambungnya

Dari foto jepretan saksi mata, sebetulnya ada momen di mana Budiono saat sedang kesakitan di pinggir jalan, sementara para pelaku teror Ali dan Afif sibuk mempersiapkan amunisi dan senjata. Jaraknya tidak terlalu jauh. Namun Budiono tak ingat peristiwa ini.

"Iya saat itu saya pakai helm itu waktu itu. Langsung helm saya lepas. Saya enggak melihat pelakunya (ada di samping) saya cuma fokus luka saya saja aduh ini gimana. Itulah mobil yang pertama lewat itu mobil pak Kapolres," ceritanya.

Saat itu, Budiono sempat mendengar suara ledakan lainnya. Itu adalah momen ketika Ali dan pelaku teror lainnya Afif perang dengan polisi. Mereka sempat melempar bom dan memberondong tembakan ke arah petugas lainnya.

Aiptu Budiono dan istri tercintanya (Mei Amelia/detikcom)

Budiono kemudian diangkut ke RS Budi Kemuliaan menggunakan mobil Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo, lalu disambung menggunakan ambulans ke RSPAD Gatot Subroto. Dia sempat koma selama empat hari, sebelum akhirnya sadar lalu diizinkan pulang pada 25 Januari lalu.

Atas karunia masih bisa selamat akibat teror ini, Budiono merasa sangat bersyukur. Dia tak merasa trauma. Kini, dia hanya ingin kembali bertugas dan kembali berkumpul bersama keluarganya.

"Alhamdulilah masih dilindungi Allah SWT. Allah masih sayang saya. Saya juga berterimakasih pada pimpinan pimpinan saya, Pak Kapolri, Kapolda, Kapolres," urainya. (mad/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads