Kasus Ambalat, TKI Urungkan Niat ke Malaysia

Kasus Ambalat, TKI Urungkan Niat ke Malaysia

- detikNews
Rabu, 09 Mar 2005 14:43 WIB
Pekanbaru - Kasus sengketa Blok Ambalat berimbas pada rencana TKI yang akan bekerja di Malaysia. Sejumlah TKI di Pekanbaru mengurungkan niatnya menyeberang ke negara tetangga itu.Bagi masyarakat awam, kasus saling klaim antara Indonesia dan Malaysia di Blok Ambalat mungkin dinilai sudah pada tahap akan bertempur. Itu sebabnya, dalam dua hari terakhir ini, Konsulat Malaysia di Jl. Pattimura Pekanbaru tampak sepi dari aktivitas pengurusan visa kerja.Hari ini, Rabu (9/3/2005) misalnya, sejak pagi, Konsulat Malaysia dijaga ketet aparat keamanan dari Poltabes Pekanbaru. Pintu utama yang selama ini terbuka, terpaksa ditutup rapat. Penutupan itu terkait adanya aksi demo mahasiswa. Hanya ada beberapa orang TKI yang duduk-duduk di pinggir pagar Konsulat Malaysia. Para TKI itu mengurungkan niat untuk bekerja di Malaysia, kendati mereka telah mengantongi job order dari majikan di Malaysia. Pasalnya, mereka takut akan terjadi perang antara Indonesia dengan Malaysia terkait Ambalat.Lihat saja misalnya pengakuan Helmiyanti (28) asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini. Awalnya, dia sendiri tidak mengetahui akan kasus Ambalat itu. Namun, ketika tadi pagi dia sampai di Pekanbaru dan menuju ke Konsul Malaysia untuk mengurus visa kerja, dia terpaksa mengurungkan niatnya."Mestinya hari ini saya mengurus visa ke Malaysia. Tapi tak jadilah, karena banyak demo. Katanya, kita nak perang dengan Malaysia," kata Helmiyanti yang dialek Melayunya sudah kental itu. Maklum, ibu dari dua orang bocah ini sudah 8 tahun hidup di Malaysia.Dia mengaku tidak berani mengrus visa untuk berangkat ke Malaysia, karena adanya kasus Ambalat ini. Dia khawatir sengketa Ambalat akan berakhir dengan perang. "Saya nak pulang saja ke Bukit Tinggi. Kita tak beranilah berangkat ke Malaysia. Kita takut Indonesia benar-benar perang sama Malaysia," katanya kepada detikcom.Padahal, rencananya dia berangkat ke Malaysia hanya untuk mendampingi suaminya, Herman, yang bekerja sebagai kuli bangunan di Negeri Sembilan, Malaysia. Suaminya sendiri sudah 9 tahun hidup di Malaysia dan tercatat sebagai penduduk tetap, kendati masih berstatus warga negara Indonesia."Biasanya saya hanya 5 bulan berada di Malaysia. Selepas itu, saya kembali lagi ke Indonesia. Saya cuma ingin mendampingi suami. Tapi sekarang tak beranilah ke Malaysia, kita tunggu waktu yang aman saja," katanya polos.Tidak cuma Helmiyanti saja yang khawatir akan terjadi perang itu. Rosnah (45) salah seorang TKW ini juga mengurungkan niatnya untuk kembali bekerja di Malaysia. Ibu dari empat orang anak asal Jambi ini, untuk sementara waktu mesti kembali ke kampung halamannya. "Saya pun tak berani ke Malayasia karena takut terjadi perang," kata dia. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads