Konsul Malaysia di Pekanbaru Diminta Kibarkan Merah Putih

Konsul Malaysia di Pekanbaru Diminta Kibarkan Merah Putih

- detikNews
Rabu, 09 Mar 2005 14:36 WIB
Pekanbaru - Terkait kasus Blok Ambalat, puluhan mahasiswa melakukan aksi demo di Konsulat Malaysia, Pekanbaru. Mereka menuntut Konsul Malaysia mengibarkan bendara Merah Putih berdampingan dengan bendara Malaysia.Sejak pagi, Konsulat Malaysia di Jl Pattimura, Pekanbaru dijaga ketat aparat keamanan. Hal itu terkait adanya aksi demo mahasiswa yang memprotes klaim Malaysia atas Blok Ambalat. Aktivitas di Konsulat Malaysia ini juga lebih sepi dari biasanya. Biasanya, di Konsulat Malaysia ini tidak pernah sepi akan pengurusan visa kerja oleh TKI yang akan bekerja. Namun, pada Rabu (9/03/2005), aktivitas pengurusan visa tampak sepi. Hanya terlihat hitungan jari TKI yang mengurus sejumlah dokumen untuk keberangkatan kerja di Malaysia. Sekitar 50 aparat keamanan dari Poltebes Pekanbaru menjaga ketat Konsul Malaysia.Sekitar pukul 12.30 WIB puluhan mahasiswa dari Universitas Riau (Unri) dan AMIK melakukan aksi demo di depan pagar Konsul Malaysia. Para mahasiswa ini membawa poster yang menguhujat pemerintahan Malaysia. Poster-poster itu mereka pasangkan di pagar Konsul Malaysia. Isinya, antara lain, 'Ganyang Malaysia', 'Usir Konsul Malaysia', dan 'Hidup Atau Mati.'Dalam orasinya, mahasiswa meminta bendara Merah Putih dikibarkan berdampingan dengan bendara Malaysia di halaman Konsulat Malaysia. Sebab, dua tiang bendara yang terpasang di halaman tersebut, hanya dikibarkan bendera Malaysia. Mestinya kata mahasiswa, bendara Indonesia juga berkibar berdampingan."Kami memberi batas waktu pengibaran Merah Putih 1x24 jam. Bila tidak dikibarkan, maka gelombang aksi demo akan jauh lebih besar dari sekarang," teriak mahasiwa dalam orasinya.Mereka juga meminta pemerintah Malaysia tidak mencoba-coba mengklaim wilayah Blok Ambalat sebagai bagian dari negaranya. Bila Malaysia tidak segera hengkang dari Ambalat, maka mahasiswa di Riau siap melakukan perlawanan terhadap Malaysia."Sebaiknya militer Malaysia segera hengkang dari Ambalat, karena wilayah itu merupakan dari bagian NKRI. Kami siap menumpahkan darah penghabisan untuk mengganyang Malaysia," teriak mahasiswa. Usai berorasi, tanpa ada tanggapan dari Konsul Malaysia itu, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.Sementara itu, salah seorang Satpam yang bertugas di Konsul Malaysia, saat dikonfirmasi mengenai tidak berkibarnya bendara Indonesia di halaman tersebut, mengatakan, hal itu tidak terkait dengan adanya kasus Ambalat. Kebijakan tidak mengibarkan bendara Merah Putih itu, merupakan kebijakan interen Konsul Malaysia sendiri."Kalau Konsul yang lama, memang mengibarkan bendara merah putih berdampingan dengan bendara Malaysia. Namun, konsul yang baru menjabat ini hanya mengibarkan bendara Malaysia saja. Jadi tidak ada keterkaitan dengan masalah Ambalat," kata dia. (asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads