Sementara di luar klenteng, nampak puluhan warga mengantre berharap mendapatkan angpau. Saat beberapa pengunjung klenteng membagikan angpau, warga pun berebut untuk mendapat angpau tersebut. Belasan personel polisi melakukan pengamanan di lokasi.
"Semalam lebihΒ banyak. Semalem dapat Rp 100 ribu. Karena yang dateng banyak," kata salah satu warga yang mengantri angpau, Juminem (50) di lokasi, Senin (8/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengunjung klenteng asal Medan, Yen Lisa (21) mengatakan di tahun monyet api ini berharap rezeki lancar, kesehatan, didekatkan jodohnya serta mendapatkan keberuntungan yang lebih baik. Ia datang ke klenteng ini bersama dengan teman-temanya sesama mahasiswa di Yogya yang berasal dari Medan, Bogor, Padang, dan lain-lain.
"Kita kan gak bisa pulang, jadi ngerayaiin Imlek disini. kita ngerayain sesama perantau disini," kata Yen Lisa di Klenteng Fuk Ling Miau.
![]() |
Ketua pengurus klenteng Fuk Ling Miau Gondomanan Yogyakarta, Angling Widjaya mengatakan pengunjung klenteng tidak hanya dari DIY tetapi juga dari kota-kota lain. Siapapun diperbolehkan datang ke klenteng ini untuk sembahyang.
Klenteng Fuk Ling Miau merupakan klenteng bersejarah dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah. Klenteng ini dibangun di atas tanah keraton hibah dari Sri Sultan Hamengku Buwono II. Klenteng ini merupakan hadiah dari Raja Sri Sultan HB II untuk selirnya yang berasal dari Tiongkok. Beberapa ornamen dan perabotan di klenteng di datangkan langsung dari Tiongkok. (trw/trw)