BNP2TKI Cek Keselamatan TKI di Taiwan Pasca Gempa 6,4 SR

BNP2TKI Cek Keselamatan TKI di Taiwan Pasca Gempa 6,4 SR

Ray Jordan - detikNews
Minggu, 07 Feb 2016 07:40 WIB
Foto: REUTERS/Pichi Chuang
Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Taiwan pada Sabtu (6/2) dini hari. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan untuk memastikan keselamatan TKI di sana.

"Kita langsung koordinasi dengan KDEI untuk memastikan posisi TKI di sana. Dan berdasarkan informasi yang kami dapatkan sejauh ini tidak ada TKI yang menjadi korban gempa. Tentu kita berdoa dan berharap bahwa mereka para TKI di sana tidak ada yang menjadi korban gempa," kata Nusron dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (7/2/2016).
Nusron menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan cukup banyak yakni sekitar 16,800 orang dan tersebar hampir di semua kota. Karena itu, Nusron juga meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Taiwan untuk segera melaporkan kondisi terkini. Apalagi, gempa yang mengguncang Taiwan memang cukup besar di mana berdasarkan informasi merobohkan gedung 17 lantai di Kota Tainan di bagian selatan negeri itu.

"Kami sudah minta pihak KDEI untuk bisa mengirim tim ke lokasi guna memastikan tidak ada WNI dan TKI di sana yang menjadi korban," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, sejauh ini korban tewas akibat gempa tersebut dilaporkan sebanyak 11 orang. Dilansir dari AFP, Sabtu (6/2), lebih dari 30 orang masih terjebak di dalam reruntuhan apartemen yang roboh akibat gempa. Di antara 11 yang tewas tersebut terdapat bayi perempuan berusia 10 hari dan dua anak lainnya.

"Di antara korban tewas di reruntuhan ada bayi perempuan yang usianya masih 10 hari serta dua anak-anak," kata Departemen Pemadam Kebakaran setempat.

Sebanyak 256 penghuni apartemen berhasil diselamatkan akibat gempa ini. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan mengatakan sebanyak 318 korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit setempat.

Pejabat setempat meyakini masih banyak warga yang tertimbun di reruntuhan apartemen. Sebanyak 800 tentara kini telah dikerahkan guna mengevakuasi dan melacak korban reruntuhan bersama anjing pelacak.

"Saya melihat bangunan goyang mulai dari atas hingga ke bawah. Serta dari kiri ke kanan," kata seorang warga.

"Pertama lantai runtuh, kedua pun demikian," katanya kepada saluran TV SET lokal.

(jor/yds)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads