Ridwan Bae: Akom Boleh Jadi Caketum Golkar Tapi Mundur dari Ketua DPR

Golkar Panas Jelang Munas

Ridwan Bae: Akom Boleh Jadi Caketum Golkar Tapi Mundur dari Ketua DPR

Elza Astari Retaduari - detikNews
Sabtu, 06 Feb 2016 18:14 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Ternyata Ade Komarudin (Akom) pernah meneken pernyataan tak maju caketum Golkar sebelum dilantik jadi Ketua DPR. Kini forum paguyuban DPD I Golkar yang dipimpin oleh kolega Setya Novanto, Ridwan Bae, menagih janji ade tersebut.

"DPD I berpendapat dalam pandangan tidak formal bahwa kalau gitu Akom boleh maju tapi keluar dulu dari Ketua DPR," kata Ketua Paguyuban DPD I Golkar, Ridwan Bae, kepada detikcom, Sabtu (6/2/2016).

"Karena ada pernyataannya dan selain itu dapat pernyataan positif dari DPD I bahwa Akom konsisten dan mau melakukan tugas pokoknya sebagai Ketua DPR dengan serius," imbuh Ketua DPD I Golkar Sultra ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya jika Akom memilih maju caketum Golkar, maka dia sebaiknya mundur dari kursi Ketua DPR. Sehingga bisa menjalankan tugas Ketua Umum Golkar dengan baik.

"Andai mau jadi ketum Golkar, mundur dari ketua DPR supaya lebih fokus kerjanya sebagai ketua partai. Jadi bukan suka atau tidak suka atau larangan," kata anggota MKD DPR dari Golkar yang dekat dengan Setya Novanto ini.

Yang mengungkap Ade Komarudin membuat pernyataan itu tak lain adalah Ketum Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie. Untuk apa Ical mengungkap hal itu?

"Artinya ARB bukan membocorkan rahasia, tapi menceritakan posisi masing-masing, nama yang muncul untuk jadi caketum," kata Ridwan.

"Semalam kita hanya tanya-tanya ke Pak ARB, bang Ical siapa yang kuat maju untuk jadi caketum. Beliau bilang ya kalian lah yang tahu. Lantas dia cerita nama-nama yang disebut itu sudah ngomong ke beliau mau maju sebagai caketum, terus dia cerita kalau Pak Akom pernah buat pernyataan itu," pungkasnya.

(van/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads