"PKB mengajak seluruh umat muslim Indonesia untuk bersatu padu melawan segala bentuk terorisme. Mereka akan terus merongrong dan mempolarisasi NKRI jika kita memberi kesempatan kepada para pelaku teror tersebut berkembang dan bersemai di Indonesia. Lawan atau kita tergilas," katanya usai membuka diskusi pertama Musyawarah Kerja (Mukernas) PKB di JCC, seperti siaran pers, Sabtu (6/2/2016).
Menurut Karding, para kiai sepuh dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) telah bersepakat untuk berperan aktif menanggulangi terorisme dengan cara mengaktifkan kembali peran kiai-kiai kampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karding berkata, para kiai dan ulama pun dapat mengidentifikasi pandangan-pandangan menyimpang dari warganya. Dengan begitu, kata Karding, mereka pun dapat dengan mudah meluruskan pandangan-pandangan yang bengkok.
"Sekarang ini para pendoktrin ajaran terorisme tengah aktif-aktifnya membidik serta mempengaruhi anak-anak muda yang memiliki pemikiran gamang. Bom Thamrin menjadi salah satu contoh riil yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua," ujarnya.
Ia menambahkan, PKB akan menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk terorisme dan penodaan terhadap polarisasi NKRI.
"Itu menjadi harga mati bagi seluruh warga PKB dan NU di Tanah Air," tegas Karding.
Pernyataan Sekjen PKB tersebut diamini Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB Ahmad Iman Sukri. Menurutnya, segala bentuk teror dapat dengan mudah di tangkal masyarakat Indonesia jika masyarakat mau dan peduli terhadap lingkungan.
"Masyarakat harus mau menimbulkan kembali rasa peduli terhadap lingkungan. Bangkitkan kembali semangat holopis kuntul baris, bergotong royong untuk saling menyapa, bersilaturahmi dan lainnya agar mereka saling mengenal. Membangkitkan kembali semangat holopis kuntul baris menjadi tugas kita selanjutnya agar NKRI tetap dapat terjaga," katanya. (ear/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini