"Itu kan memang diprediksi lama. Nggak ada koalisi yang permanen," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Minggu (6/2/2016).
Apalagi koalisi ini dipimpin oleh Ketua Presidium Aburizal Bakrie yang tak lain adalah Ketum Golkar. Golkar selama ini tak punya sejarah di luar pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai konsekuensi atas bubarnya KMP dan merapatnya eks KMP ke pemerintahan maka koalisi pendukung Jokowi menjadi gemuk. Ini yang harus jadi perhatian utama Jokowi ke depan.
"Koalisi yang awalnya ramping sekarang gemuk. Kalau dia tidak hati-hati bisa jadi bumerang buat dia. Hati-hati terutama menghadapi Golkar," ujarnya menganalisis.
"Tapi PDIP sampai sekarang belum menerima Golkar secara resmi. Secara politik penerimaan PAN kan dipublikasikan di depan umum sementara Golkar hanya diterima oleh Luhut Pandjaitan dan Tjahjo Kumolo di Rapimnas Golkar," imbuhnya.
Dan setelah KMP bubar dan parpol anggotanya mulai merapat ke pemerintahan maka Gerindra praktis jadi oposisi tunggal. "Buat rakyat harus berhati-hati karena jangan sampai pemerintahan tidak ada penyeimbang yang baik," pungkasnya.
![]() |












































