Acara pelantikan digelar di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (5/2/2016). Ahok memerintahkan para PNS agar bekerja bersih tanpa korupsi, profesional, sekaligus berwibawa.
"Hari ini menurut saya kita sudah berhasil membuat PNS DKI agak bangga sebagai PNS. Yang mau umroh mau apa memang gaji saya gede kok," kata Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enak ya pegawai DKI ya, perginya siang, pulangnya cepat. Mobilnya ganti melulu. Saya sering dengar kalimat itu dari tetangga-tetangga dulu," kata Ahok.
Namun sekarang, gunjingan menjadi berubah. PNS mulai dilihat sebagai pekerja yang bekerja keras. Berangkat kerja di pagi hari, pulang malam hari.
"Ini menarik. Menyekolahkan anak di luar negeri, pegawai DKI, Eselon berapa? Eselon III, eselon IV, sekolah di Amerika, Eropa," kata Ahok.
"Tasnya saja seharga Rp 50 juta dikasih ke pembantunya. Ini kejadian benar loh. Saya enggak bohong," lanjutnya.
Ada pula anak seorang PNS yang sakit dan diantar pesawat carteran untuk berobat di luar negeri. Beli mobil baru pun juga bukan sesuatu yang aneh untuk PNS sekarang.
"Ditanya kenapa? Emaknya baru naik pangkat pejabat Eselon. Eselon berapa? Eselon III. Kok bisa? Ya begitulah di DKI," kata Ahok menceritakan kembali perbincangan warga DKI yang pernah ditangkapnya.
Menurut Ahok, kesejahteraan seperti itu masuk akal karena gaji mereka juga naik. Dia menyebut, Eselon II bisa mendapat gaji dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) sebesar Rp 63 juta.
"Ya wajar dong," kata Ahok.
Hari ini, ada 52 orang PNS yang dilantik menjadi pejabat administrator Eselon III. Di dalamnya, ada dua orang yang dirotasi, lima orang promosi, dan dua orang demosi. Ada pula 43 orang dikenakan perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK).
Ada juga 63 orang yang dilantik menjadi pejabat pengawas Eselon IV. Di dalamnya ada tujuh orang terkena rotasi, delapan orang promosi, seorang demosi, dan perubahan SOTK sebanyak 44 orang. (dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini