Tema Mukernas PKB kali ini adalah "Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global". Di awal sambutannya, Cak Imin menjelaskan makna tema tersebut.
"Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global. Inilah tema Mukernas dan Silatnas PKB. Tapi ini bukan sekadar sebuah tema kosong. Ini adalah niat, tekad dan ghirah perjuangan PKB," kata Cak Imin dalam acara pembukaan Mukernas PKB di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cak Imin menegaskan PKB mendukung penuh Pemerintahan Jokowi. Mantan Menakertrans itu menegaskan PKB akan bersama-sama dengan Pemerintah memenangkan rakyat Indonesia dalam persaingan global.
"Bapak Presiden, di malam yang cerah dan mubarok ini PKB semakin berbulat tekad untuk bukan saja bersama Bapak dan segenap bangsa Indonesia akan memenangkan persaingan global, tetapi memenangkan rakyat di dalamnya," ujarnya.
"Untuk itu, jalan atau cara yang harus kita tempuh bagi kami terang benderang: Hulupis kuntul baris! Kita singkirkan titik pecah. Kita kumpulkan titik temu. Kita sudahi perseteruan dan saling cemooh. Kita bergandeng tangan dan maju bersama. Untuk apa? Untuk membela rakyat! Holopis kuntul baris! Menangkan rakyat dalam persaingan global!" imbuh pria asal Jombang, Jawa Timur, ini.
Cak Imin mengatakan, suka atau tidak suka, persaingan global adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Akibat kemajuan teknologi di berbagai bidang, dunia mengkerut, mengecil menjadi sebuah perkampungan besar.
Mereka yang tak siap, kata Cak Imin, harus rela menjadi pecundang. Kemenangan hanya milik mereka yang siap dan terus memperkuat diri.
![]() |
September 2015 lalu, masih kata pria berkacamata itu, World Economic Forum merilis indeks Daya Saing Global 2015-2016. Lembaga tersebut menggunakan 12 parameter daya saing: institusi, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar, efisiensi pekerja, perkembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis dan inovasi.
Di antara seluruh negara di dunia, Swiss, Singapura dan Amerika Serikat menduduki ranking pertama, kedua dan ketiga. Indonesia sendiri berada di posisi ke-37. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di bawah Malaysia (posisi 18) dan Thailand (posisi 32).
Dari sisi kualitas sumber daya manusia, Imin melanjutkan, dari 188 negara yang diteliti oleh United Nations Development Program (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di urutan ke-110.
"Angka-angka itu saya sebut untuk menunjukkan bahwa kita berada dalam arena persaingan global yang sangat menantang dan tidak mudah. Saya dan segenap keluarga besar PKB justru berada sepenuhnya di samping Bapak yang sedang membawa bangsa Indonesia untuk menaklukkan tantangan itu, menjadi pemenang dan bukan pecundang, dalam persaingan global yang ketat dan kerapkali jahat itu," ulasnya.
"Kita adalah negara maritim terbesar di dunia. Kita adalah Negara dengan sumber daya manusia yang sangat unggul. Kita adalah negara dengan sumber daya energi dan mineral yang sangat besar. Kita adalah negara agraris terbesar di dunia. Kita adalah negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia. Maka, tak semestinya kita jadi pecundang. Sudah selayaknya kita menjadi pemenang," tuturnya.
Halaman 2 dari 1