Bahas LGBT di Mukernas, PKB Libatkan 100 Kiai

Mukernas PKB

Bahas LGBT di Mukernas, PKB Libatkan 100 Kiai

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 05 Feb 2016 17:56 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Fenomena kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) belakangan tengah menjadi perhatian publik. Dalam Mukernas, PKB akan membahas hal tersebut untuk menentukan sikap terhadap isu itu.

"Selain membahas materi yang dibutuhkan partai seperti penguatan struktur PKB, penyiapan kaderisasi, program sampai pemilu 2019, Mukernas juga merespons isu-isu aktual terkini yang juga jadi pembicaraan publik," ungkap Sekretaris SC Mukernas PKB Jazilul Fawaid dalam jumpa pers di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

PKB cukup serius dalam menyikapi fenomena masalah LGBT. Bahkan, menurut Jazilul, ada 100 kiai yang dilibatkan untuk berdialog bersama peserta mukernas terkait hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena PKB partai religius dan humanis, posisi PKB sebagai partai pembela minoritas, tentu kelompok-kelompok LGBT ini juga diberikan ruang dan haknya tetapi PKB menolak jika kelompok ini meminta diformalkan seperti perkawinan sejenis," beber Jazilul.

"Soal LGBT bisa disikapi dengan kearifan dan berpijak terhadap ketentuan yang berlaku. Nanti akan dimusyawarahkan oleh para kyai di Mukernas," sambungnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekjen PKB Abdul Kadir Karding. Ia berharap di hasil Mukernas nanti, PKB akan memberi sikap secara resmi untuk menolak legalisasi dari kelompok LGBT.

"Karena itu menyangkut aturan agama, kepribadian bangsa, jadi harus dibahas. Hasilnya, biasanya PKB ada clue yang bijak. Sebelumnya beberapa kali kita bahas secara tertutup," ucap Karding di lokasi yang sama.

Secara pribadi Karding meminta maaf kepada kelompok LGBT. Ia menyatakan bukannya PKB tidak memikirkan masalah HAM dalam kasus ini, namun dari sudut agama, perkawinan sejenis disebutnya tidak diperbolehkan.

"Saya secara pribadi secara awal meminta agar dibahas, saya berharap untuk perkawinan sejenis PKB menolak. Memang akhirnya berbenturan dengan HAM," kata Karding.

Meski begitu, ujar Karding, memang tak dapat dipungkiri bahwa kelompok LGBT memang ada dan eksis di tengah-tengah masyarakat. "Soal LGBT itu fakta sudah banyak. Ya yang penting jangan dipublikasikan. Tapi jangan bermimpi akan dilegalkan. Itu prinsip," tutupnya.

(ear/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads