Semakin cepat akan lebih baik agar masyarakat Jakarta memiliki banyak pilihan selain incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal itu dikatakan oleh peneliti bidang politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.
Pilkada DKI akan berlangsung pada 9 Februari 2017. Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta akan memulai tahapan pilkada pada April 2016 ini. Bagi calon independen syarat dukungan harus sudah diserahkan pada Agustus tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arya, jangan sampai calon yang ingin maju Pilgub DKI baru mendeklarasikan diri enam bulan sebelum pencoblosan. "Kalau enam bulan jauh itu. Masyarakat tidak punya waktu untuk membaca tren pemilih dan menimang-nimang calon yang akan dipilih," kata Arya.
Sementara bagi kandidat, mepetnya waktu deklarasi juga tidak menguntungkan. "Mereka tidak punya waktu untuk menjelaskan visi misi atau membaca tren pelaku pemilih," kata Arya.
Sejumlah nama saat ini santer disebut bakal maju Pilgub 2017. Selain Ahok yang dipastikan maju melalui jalur independen, ada Adhyaksa Dault, Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra yang sudah menyatakan niatnya maju Pilgub DKI 2017.
Ada juga nama-nama lain yang santer disebut layak bertanding melawan Ahok di Pilgub DKI. Mereka adalah Tri Rismaharini dan Ridwan Kamil. Arya Fernandes mengatakan bahwa nama-nama tersebut memiliki track record yang relatif bagus. (erd/nrl)











































