Namun, tentunya penentuan ini dikembalikan ke internal partai.
"Bisa saja. Semuanya terbuka. Nanti pada akhirnya survei terakhir dengan kader-kader kita. Bagaimana mereka merasa paling nyaman. Dan, kalau Pak Yusril serius, perlu juga mendeklarasikan diri komentar beliau untuk maju," ujar Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jumat (5/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara syarat, diakui Hidayat, partainya mesti berkoalisi dengan partai lain di Pilgub DKI.
"Makanya mesti berkoalisi dengan partai lain. Makanya kami welcome-welcome saja dengan tokoh lain yang menyatakan maju seperti Pak Yusril, proses masih berjalan. Kita berharap bisa menghasilkan kompetisi yang berkualitas, karena DKI adalah barometer negara," tuturnya.
Lanjutnya, sosok Yusril dinilai punya kapasitas untuk bersaing dengan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Yusril punya ketegasan, profesional, serta pengalaman di bidang birokrasi. Selain itu, mantan Menteri Kehakiman itu juga sosok yang bersih dalam kasus hukum.
"Jakarta butuh ketegasan, Pak Yusril tokoh yang tegas juga, soal profesionalitas pak Yusril juga profesional. Soal birokrasi, Pak Yusril juga punya pengalaman di birokrasi. Pak Yusril juga bersih dan tak pernah tersangkut korupsi," tuturnya.
(hat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini