Penggeledahan ini adalah lanjutan dari penyidikan terhadap tiga rumah sakit yang tengah diusut Bareskrim terkait keterlibatannya dalam jual beli ginjal. Dan salah satu RS yang dimaksud adalah RSCM.
Direktur Utama RSCM Czeresna Heriawan menyanggah tentang keterlibatan pihak RS dalam hal jual beli ginjal. RSCM dalam menjalankan operasi transplantasi ginjal dikatakannya sebagai upaya membantu pengobatan kepada pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heriawan melanjutkan, jika ada orang yang hendak melakukan transplantasi ginjal, maka tentu akan dilakukan proses verifikasi. Kedua, dalam proses verifikasi itu, maka mereka harus diperiksa oleh tim advokasi transplantasi.
"Tim tersebut melakukan tugasnya yang tujuan utamanya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak lazim dalam proses operasi tersebut. Itu memang sangat ketat prosedurnya," ujar Heriawan.
Selain pemeriksaan medis, juga akan diperiksa apakah orang yang akan dioperasi ini sudah cukup dewasa. Juga akan diwawancarai dengan mendalam soal keputusan mengikuti operasinya, tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
"Ketika itu sudah dapat dibuktikan, baru kemudian dilakukan rekam medis dan laboratorium untuk memastikan apakah pasien ini sudah cukup sehat untuk melakukan operasi," jelas Heriawan.
Dengan prosedur yang dijalankan di RSCM tersebut, Heriawan mengelak jika disebut adanya kecolongan di RS yang ia pimpin.
"Ini bukan masalah kecolongan atau tidak kecolongan. RS bukan pihak tertuduh," tutup Heriawan.
(Hbb/Hbb)











































