"Dia suka main ke rumah. Kalau lagi pusing, suka mengadu ke saya," tutur Kak Seto, panggilan akrab Seto Mulyadi, ketika dihubungi detikcom, Kamis (4/2/2016).
Fitri suka main ke rumah Kak Seto di Perumahan Cirendeu Permai, Tangerang Selatan, kadang-kadang sendirian, terkadang ditemani ibunya. Kak Seto mengkonfirmasi bahwa Fitri memiliki sindrom autis ringan namun cerdas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain suka mengejar-ngejar orang di rumah Kak Seto, bila tantrum alias marah, Fitri suka naik ke genteng. Sekitar 1,5 bulan lalu, Fitri membuat genteng rumah Kak Seto bolong.
"Dia pernah marah karena waktu datang tidak ada saya. Mau dilarang naik dia sudah panjat pagar dan naik ke genteng. Sampai ke atas genteng, gentengnya dicopot terus dilempar ke bawah, kena atap plafon plastik. Jadi bolong," kenang Kak Seto.
Setelah itu, Kak Seto datang dan bisa meredakan kemarahan Fitri. "Dia bilang 'Nah itu tuh temanku. Tolongin dong turun'. Lantas dia turun pelan-pelan. Kalau bertemu saya sudah seperti sahabat," imbuhnya.
Hari ini genteng bolong di rumah Kak Seto akibat ulah Fitri itu diperbaiki. Hari ini pula Kak Seto tahu Fitri sudah tiada.
"Hari ini gentengnya diperbaiki, hari ini saya baru tahu dari detikcom kalau Fitri sudah meninggal," kata pria berkaca mata ini.
Halaman 2 dari 1