Mukernas PKB akan digelar di JCC Senayan pada Jumat-Sabtu minggu ini. Tema besar yang diangkat adalah sebuah filosofi Jawa yang berarti kebersamaan dan gotong royong. Untuk memperkuat tema besar tersebut, akan disuguhkan tarian yang dinilai sesuai dengan semangat PKB membangun gotong royong dalam pemerintahan Jokowi-JK.
"Terkait dengan tema itu,Β Mukernas PKB juga akan dimeriahkan dengan penampilan kelompok tari Bakti Rosul yang khusus membawakan Tarian Kuntulan yang didatangkan dari Yogyakarta," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Mukernas PKB Bambang Susanto dalam siaran pers, Kamis (4/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa mengambil hikmah bahwa kebersamaan, persatuan dan bergotong royong dalam membangun bangsa Indonesia akan mudah dicapai. Tarian Kuntulan membawa pesan kebersamaan itu," kata Bambang Susanto.
Dalam pertunjukannya, penari pada kesenian kuntulan biasanya berjumlah 10-40 penari, namun tergantung dari kebutuhan acara, sekitar 2-3 penyanyi dan 3-7 untuk pemain musik. Para penari mengenakanΒ rompi yang disebut penni, warna kostum tari ini adalah putih sebagai lambang kesucian atau bersih.
Para penyanyi menyanyikan syair-syair Al-Barzanzi, karena dalam kitab Al-Barzanzi terdapat tiga bagian terpenting yaitu cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, syair-syair dan sanjungan, serta bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Β Setelah itu para penari melakukan gerak pencak silat bersama, karena dalam tarian kuntulan ini gerakan pencak silat merupakan gerakan dasar tarian Kuntulan.
Tarian ini bernuansa Islami karena dalam pertunjukannya para pemain melantunkan Shalawat (pujian untuk Nabi Muhammad SAW). Syair Shalawat Kuntulan ditulis dalam sebuah buku yang disebut Kitab Al Barzanji, yang berisi puji-pujian atas kebesaran Nabi Muhammad SAW.
Dapat dikatakan bahwa seni tari Kuntulan memang unik. Pria dan wanita dapat berperan aktif dalam melestarikan tarian Kuntulan. Dengan baju dominan putih berselempang hiasan. Di tangannya menggenggam kipas sambil berlenggak lenggok kesana kemari. Kadang berputar, kadang berhenti sambil mengangguk-anggukan kepala. Mulut mereka terus melantunkan syair-syair Islami. Tujuannya untuk menarik warga berkumpul.
Lalu di tengah musik dan tarian, dilantunkanlah syair ajakan untuk menjalankan syariat islam dan berbuat baik kepada semua umat manusia. Cara inilah yang dulu dipakai para wali dalam menyebarkan agama islam. Inilah tujuan dakwah dalam tarian ini.
(van/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini