Ketika masih berstatus siswa, William dikenal gurunya dengan pribadi yang baik dan disiplin.
"William ini orangnya low profile, tidak banyak cakap, bergaul dengan temannya pun bagus. Karakternya kuat, teguh pada pendiriannya," kata salah seorang guru bimbingan konseling, A Sijabat, ketika berbincang kepada detikcom di Sekolah Methodis 2 Medan, Jalan Thamrin, Medan, Rabu (3/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ketika itu, dia datang ke sekolah dengan seragamnya dan memberitahukan kepada kami dia lulus Akmil. Ya cita-cita dia terwujud. Semoga dia sukses ke depannya, berperilaku jujur dan yang penting selalu siap ditugaskan di mana saja," katanya.
Sementara itu, sepupu William, Febry Vandano (17) siswa SMU Methodist 2 Medan ketika ditemui disekolahnya, mengungkapkan kalau William berkeinginan menjadi Kopassus.
"Fisik dia bagus. Jadi, saya pernah juga diajaknya latihan fisik seperti jogging. Dia pun rutin berolah raga, makanya fisiknya kuat. Bangga lah saya dengan dia," kata Febry.
William memang bukan orang Tionghoa pertama yang masuk TNI. Namun dia memberi warna dalam angkatan 2015 karena menjadi satu-satunya Taruna dari etnis Tionghoa. Komandan Resimen Chandradimuka Akademi TNI Kolonel Infanteri Djoko Andoko memastikan tidak ada perlakuan istimewa terhadap siapapun. Yang penting, mereka layak menjadi Taruna. (try/try)