Memo yang mengatasnamakan anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman itu beredar di kalangan wartawan. Ada kop DPRD di atas memo tersebut.
Isinya, meminta petugas Pemprov DKI menunda eksekusi rusun Tipar Cakung, Jakarta Timur, atas nama Dra Endang M yang disewakan kepada Haryy Paat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memo saya dipalsukan Hary Paat. Saya sudah klarifikasi ke rusunnya, kemarin (2/2). Saya minta dikeluarkan itu orang dari rusun," ujar Prabowo saat dihubungi, Rabu (3/2/2016) hari ini.
Prabowo membenarkan pernah ditemui oleh Haryy dua tahun lalu. Namun dia menegaskan tak pernah menerbitkan memo untuk melindungi Haryy.
"Dia itu dulu ya biasa minta bantuan, karena dia dari dapil saya. Waktu itu saya bilang, kalau enggak fair ya konsekuen dong. Itu tahun 2014. Rupanya dia keenakan dibantu, kemudian malah memalsukan memo," ujar Prabowo.
Politikus Gerindra itu mengatakan stafnya memang pernah menerbitkan memo membantu Haryy. Namun dia mengatakan memo itu di luar sepengetahuannya.
"Waktu itu 2014, kata staf saya, pernah keluarkan memo. Mungkin memang pernah mengeluarkan memo seperti itu, tapi kan yang membuat staf," ujarnya.
"Rencananya saya mau polisikan. Cuma saya mendapat saran dari teman-teman, enggak usah lah. Cukup dia dikeluarkan dari sana (rusun) saja," pungkas Prabowo. (dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini