"Itu masalah pribadi, dua-duanya salah. Coba bayangin cewek, jam 11 malam keluar, dijemput, di sana ada 10 laki-laki," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).
Sebelumnya, berdasarkan pengakuan Dita, pada 21 Januari 2016, dia ke Camden Bar, Cikini bersama rekan-rekannya dari Nasdem. Dia menyebut di dalam kafe saat itu ada 8 orang, 5 laki-laki dan 3 wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke penilaian Ruhut, dia mengakui bahwa posisi Masinton memang lemah. "Lemah, karena permasalahan saksi hanya ada satu," imbuhnya.
Politikus Partai demokrat ini juga mengungkit soal pengangkatan Dita yang merupakan kader NasDem sebagai asisten anggota PDIP. Ruhut mengatakan bahwa ada alasan di balik itu.
"Saya ingat Masinton ke cewek itu kenapa direkrut karena katanya masuk ke PDIP, waktu itu belum berpartai, akhirnya tahunya ke Nasdem," ungkap Ruhut.
Masinton sudah membantah pelakukan penganiayaan terhadap Dita. Politikus PDIP itu mengatakan Dita tak sengaja terkena tangan sopir mobilnya yang sedang menyetir mobil. Masinton menyebut Dita mengganggu sopir karena sedang mabuk, lalu tangannya ditepis dan tak sengaja wajahnya terpukul.
![]() |












































