"Masih trauma kalau lihat pos polisi," ucap Anggun dengan suara pelan, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Anggun diundang ke Mapolda Metro Jaya bersama kedua orangtuanya untuk menghadiri diskusi bertajuk 'Teror Bom di Kota Jakarta' yang digelar JakTV. Anggun berjalan dengan dibantu dua tongkat. Kaki kanannya yang terkena ledakan bom masih tampak dibalut perban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini kena luka bakar, tulang keringnya patah dan retak. Dijahit pas punggung kaki," lanjut warga Kendal itu.
Sang ibu, Sri Mulyani mengatakan, Anggun masih trauma atas peristiwa ledakan tersebut. Anggun bahkan sering menangis bila teringat Rico, adik sepupunya yang juga menjadi korban dan tewas akibat ledakan itu.
"Dia masih trauma, masih suka menangis kalau ingat Rico," ujar Sri.
Saat peristiwa ledakan terjadi, Anggun berboncengan dengan Rico melintas di Pos Lalu Lintas Thamrin, Jakarta Pusat. Anggun saat itu habis menjalani interview pekerjaan di sebuah perusahaan.
![]() |
Motor yang ditumpangi keduanya kemudian ditilang polisi sehingga berhenti di Pos Polisi tersebut. Di saat bersamaan, dua orang pelaku pengeboman meledakkan Pos Lalu Lintas Thamrin tersebut. Anggun dan Rico pun terkapar saat itu akibat ledakan. (mei/rvk)













































