Dalam kesempatan itu Karayev mengungkapkan bahwa hubungan kedua negara, Indonesia-Azerbaijan, dari waktu ke waktu semakin membaik. Nilai perdagangan antara kedua negara mencapai jumlah yang besar. Dikatakan oleh pria berambut putih itu, negaranya ingin hubungan antarnegara yang terjadi tidak hanya dalam bidang ekonomi namun juga diperluas pada bidang yang lain seperti politik.
Pertemuan ini digelar di ruang kerja Ketua MPR di Komplek Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016). Karayev yang didampingi oleh dua stafnya itu memuji Indonesia sebagai negara yang jumlah penduduk Muslim-nya terbesar di dunia, juga sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Pemilu Presiden, legistlatif, dan kepala daerah yang terlaksana di Indonesia, diakui sangat baik."Demokrasi di sini bagus," ujarnya, seperti siaran pers MPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli Hasan menyimak apa yang dikatakan Karayev. Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Meski demikian kehidupan di antara rakyat bisa saling memghormati dan menghargai. Dirinya mengharap sikap saling menghormati dan menghargai bisa terjadi di sana.
Soal agresi Armenia di Azerbaijan, Zulkifli Hasan dengan tegas mengatakan dirinya mendukung Azerbaijan. Dikatakan sesuai dengan UUD Tahun 1945 bangsa Indonesia adalah negara yang menolak adanya agresi oleh negara-negara aggressor. "Kita antiagresi," ujarnya. Menolak agresi dari Indonesia tidak hanya atas apa yang dilakukan Armenia pada Azerbaijan namun juga atas apa yang dilakukan Israel pada Palestina.
Zulkifli Hasan mengatakan dirinya akan mengunjungi Azerbaijan dan di negara itu dirinya akan mengatakan menolak negara agresi Armenia di hadapan anggota parlemen dan wartawan di negara itu. (van/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini