JK-Ical-Agung Tertawa Bersama, ke Mana Akbar Tandjung?

Jelang Munas Golkar

JK-Ical-Agung Tertawa Bersama, ke Mana Akbar Tandjung?

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Rabu, 03 Feb 2016 11:42 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kamis (4/2) besok dua kubu Golkar yang berseteru akan menggelar rapat perdana. Sehari sebelumnya Wapres Jusuf Kalla mempertemukan dua 'ketum' Golkar yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Namun dedengkot Golkar Akbar Tandjung tak diundang, kenapa?

Hal ini jadi pertanyaan sejumlah elite Golkar dari kedua kubu. Apalagi Akbar Tandjung yang juga terus berjuang mendorong islah Golkar itu kini juga duduk di tim transisi bersama sesepuh Golkar lain. Yang membedakan dengan sesepuh Golkar lain, sejarah Golkar tak lepas dari sosok Akbar yang berjuang mempertahankan eksistensi Golkar dengan memimpin partai beringin pasca jatuhnya rezim orba.

Namun nyatanya Akbar tak diundang dalam rapat sepenting itu, padahal ada tiga isu krusial yang dibahas dalam pertemuan itu. Pertama soal jadwal Munaslub yang diperkirakan April-Mei, rehabilitasi kader Golkar yang dipecat di tengah perseteruan, sampai rencana revisi AD/ART.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyatanya pertemuan ketiga orang ini memang sangat krusial. Benar saja, setelah pertemuan itu, JK, Agung, dan Ical tertawa lepas seolah tak ada lagi masalah di Golkar. Memang ketiganya sudah sekata soal Munas Golkar yang bakal digelar dalam waktu dekat.

"Besok baru pertama pengurus DPP yang Riau. Jadi konsolidasi awal. Teknisnya nanti. Yang penting batas April-Mei selesai itu," ujar JK usai pertemuan di kediamannya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016).

Menyoal komitmen permanen agar Golkar tak ada konflik 5 tahun, JK mengatakan bahwa konflik Golkar dalam 1 tahun terakhir akan memberikan pengalaman berharga bagi Golkar ke depan.

"Pengalaman 1 tahun sebabkan suara Golkar turun. Yang diperbaiki sistem Golkar sendiri gimana munas demokratis, yang didukung keseluruhan. Mungkin di AD/ART akan diubah untuk persatuan Golkar sehingga tak terjadi seperti ini. Kalau lalu, bikin partai baru. Ini positif walau ada masalah tetap bersatu," sambungnya.

Memang setelah Ical cs bermanuver menyatakan dukungan ke pemerintah, JK menjadi lebih dominan menengani islah Golkar ketimbang Akbar Tandjung. JK dan sejumlah menteri bahkan menghadiri pembukaan Rapimnas Golkar. Sementara Akbar Tandjung absen saat Ical meneken deklarasi dukungan Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK di arena Rapimnas Golkar. Setelah itu pemerintah pun memberi angin segar ke kubu Ical, meski pada akhirnya yang mendapat SK Menkum HAM adalah DPP Golkar hasil Munas Riau, bukan Bali ataupun Ancol.

Akbar sebenarnya juga mendukung rencana Ical menggelar Munas Golkar, dia tak hadir ke Rapimnas karena merasa masih kesal ke Nurdin Halid. Ya memang Nurdin sempat bicara soal sanksi untuk sesepuh Golkar itu.

"Saya kemarin memang sedang acara ke luar kota dan saya ke Jawa Tengah. Saya juga kurang inilah hadir karena pernyataan Nurdin cs yang menghantam kami Wantim, menegur kami Wantim dan secara eksplisit juga menyebut nama saya sebagai Ketua Wantim. Apa salahnya Wantim memberikan pertimbangan," kata Akbar dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (24/1/2016).

Mengingat Akbar juga sepakat digelar Munas dalam waktu dekat, kenapa Akbar tak diajak bicara dalam pertemuan sepenting pagi ini? Apakah ini terkait Ical yang kabarnya akan mengambil kursi Ketua Wantim Golkar, atau ada faktor lain? Karena selama ini Akbar memang selalu jadi Wantim Golkar di beberapa kali Munas.

Namun tentu saja pertanyaan yang paling besar adalah apakah Munas Golkar benar-benar akan mengakhiri konflik partai beringin yang mengantarkan partai yang paling kuat dalam sejarah ini terjun bebas.

(van/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads