Tak Mau Ulangi 1983, Menpar Arief Ajak Warga Nikmati Gerhana di Luar Rumah

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Tak Mau Ulangi 1983, Menpar Arief Ajak Warga Nikmati Gerhana di Luar Rumah

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Selasa, 02 Feb 2016 20:59 WIB
Kacamata gerhana. Ilustrator: Bagus S. Nugroho
Jakarta - Gerhana matahari total akan melewati beberapa wilayah Indonesia beberapa hari lagi, tepatnya pada 9 Maret 2016. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengimbau agar masyarakat keluar rumah dan menikmati keindahan gerhana matahari saat fenomena langka itu terjadi.

"Besok dilarang masuk rumah. Dari kepala LAPAN pernyataannya kan kita boleh memandangnya, yang berbahaya itu pergerakan dari tidak ada cahaya menjadi ada cahaya," kata Arief di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016).

Larangan masuk ke rumah iniΒ adalah kebalikan dari imbauan pemerintahan Presiden Soeharto saat gerhana matahari total 11 Juni 1983. Saat itu pemerintah melarang masyarakat melihat gerhana matahari secara langsung bahkan mengerahkan polisi untuk menghalau orang agar masuk ke rumah.

(Baca juga: Pemerintah Larang Menonton Gerhana 1983 Karena Bisa Membutakan Mata)

Agar kesehatan mata tak terganggung, maka perlu alat bantu untuk melihat gerhanaΒ sebelum dan sesudah puncak gerhana total. Karena itu Kemenpar akan menyediakan 1.000 kacamata untuk melihat gerhana matahari. Nantinya,Β 1.000 kacamata itu akan didistribusikan ke 12 titik yang dilewati gerhana. Kacamata itu bisa digandakan agar bisa digunakan warga untuk menikmati fenomena langka itu.


"Anyway, nanti Kemenpar akan membuatkan contoh mungkin 1000 kacamata itu yang bisa diduplikat oleh 12 lokasi yang dilewati," jelas Arief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 9 Maret nanti, Menpar menargetkan akan ada 5 Juta wisawatan yang memenuhi 12 titik pantau gerhana. Dari jumlah itu, ditargetkan ada 100 ribu wisatawan asing yang datang ke Indonesia untuk menikmati gerhana.

Himbauan pemerintah saat ini jelas bertolak belakang dengan yang dilakukan pemerintah saat gerhana matahari tahun 1983. Kala itu, Presiden Soeharto melarang orang melihat gerhana dan menakut-nakuti warga bahwa gerhana bisa menyebabkan kebutaan total.

Pada tahun ini, ada 12 titik di Indonesia yang akan di lewati gerhana matahari. Kota Maba di Halmahera Timur menjadi tempat terbaik untuk menikmati keindahan gerhana.

Di Jakarta, gerhana matahari akan terjadi sebesar 88,76 persen. Matahari mulai tertutup bulan pukul 06.19 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB.

Selain Jakarta berikut daftar daerah lain yang akan merasakan gerhana matahari sebagian:

1. Padang

Gerhana terjadi 95,41 persen
Disaksikan mulai pukul 06.21 WIB hingga 08.27 WIB

2.Bandung

Gerhana terjadi 88,76 persen
Disaksikan mulai pukul 06.19 WIB hingga 08.32 WIB

3. Surabaya

Gerhana terjadi 92,96 persen
Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB

4. Pontianak

Gerhana terjadi 92,96 persen
Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB

5. Denpasar

Gerhana terjadi 76,53 persen
Disaksikan mulai pukul 07.22 WITA hingga 09.42 WITA

6. Banjarmasin

Gerhana terjadi 98,22 persen
Disaksikan mulai pukul 07.23 WITA hingga 09.47 WITA

7. Makassar

Gerhana terjadi 88,54 persen
Disaksikan mulai pukul 07.25 WITA hingga 09.54 WITA

8. Kupang

Gerhana terjadi 65,49 persen
Disaksikan mulai pukul 07.28 WITA hingga 09.55 WITA

9. Manado

Gerhana terjadi 96,66 persen
Disaksikan mulai pukul 07.34 WITA hingga 10.15 WITA

10. Ambon

Gerhana terjadi 86,91 persen
Disaksikan mulai pukul 08.33 WIT hingga 11.16 WIT


Informasi lengkap soal gerhana matahari total bisa dilihatΒ di sini.
(Hbb/okt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads