Lantas, bagaimana tanggapan para penumpang maskapai penerbangan domestik maupun internasional terkait imbauan ini?
detikcom, Selasa (2/2/2016) ini mencoba mewawancarai beberapa penumpang di terminal kedatangan terkait imbauan ini. Salah satunya adalah seorang penumpang dari Qatar Airways dari Doha bernama Hendra yang mengaku tak mendengar ada yang baru dalam pengumuman pendaratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tadi sih belum ada ya. Masih kok Cengkareng, Jakarta. Saya malah belum dengar adanya perubahan seperti itu," kata Hendra.
Sedangkan menurut Diah, penumpang Jetstar dari Bangkok mengatakan sebenarnya imbauan tersebut tidak terlalu penting. Malah sarannya, nama Jakarta tetap digunakan sebagai nama tempat dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Jakarta itukan ibu kota negara ya. Kalau dibandingin Tangerang tadi ya orang pasti lebih tahunya Jakarta. Ibaratkan yang jadi pusatnya Jakarta-nya. Saya sih kurang setuju," ucap Diah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Patrick Boulmenn, wisatawan asal Amsterdam, Belanda. Dirinya yang menaiki maskapai KLM belum mendengar adanya perubahan penyebutan nama tempat bandara.
"Sependengaran saya belum ada. Jadi saya tidak tahu. Ya tahunya Jakarta," tutur Patrick.
PT AP II mengeluarkan surat imbauan pada 28 Desember 2015 lalu pada seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta. Surat imbauan itu mengimbau agar wilayah Tangerang dan Banten disebutkan saat pengumuman pesawat mendarat, menggantikan Jakarta.
Halaman 2 dari 1