"Ini hasil operasi selama 12 hari mulai tanggal 19-31 Januari 2016 dimana Polda dan jajaran baik Polres, Direktorat Narkoba dan Direktorat Polair sudah melakukan penangkapan, pengungkapan terhadap pelaku tindak pidana narkoba," jelas Wakapolda Metro Jaya Beigjen Nandang Jumantara kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Selama operasi tersebut, ada 135 pelaku yang terdiri dari 130 WNI, 1 WN Hong Kong dan 4 WN Taiwan. Sementara barang bukti yang berhasil disita selama operasi tersebut, yakni 23,1 Kg ganja, 10.600 butir pil ekstasi dan 6,7 Kg sabu dengan nilai total senilai Rp 11 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ada juga 60 senjata tajam berupa celurit, pedang, kemudian senjata api, air soft gun, dan alat menghisap sabu (bong)," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Nugroho mengatakan, operasi tersebut sebagian besar digelar di kampung-kampung narkoba.
"Seperti di Kampung Ambon. Di situ sebenarnya sudah kondusif, tetapi ketika ada bedeng-bedeng di sebelah kiri di bantaran sungai itu, dilaporkan oleh mereka. Itu kita lakukan (penggerebekan) pertama kali," jelasnya.
Satgas juga melakukan operasi di kos-kosan di Kampung Rawabebek, Cakung, Jakarta Timur. Di lokasi tersebut, ditemukan ada 10 orang yang positif mengkonsumsi narkotika.
"Kemarin di Kampung Bahari, ini yang dikatakan high profile operation dengan menggunakan pasukan berskala besar. Di situ kita temukan sejumlah narkotika dan puluhan senjata tajam," lanjut Eko.
![]() |
Eko menambahkan, kampung narkoba di Kampung Bahari ini juga dilengkapi dengan CCTV sebagai alat pengamanan para pelaku, yang memonitor apabila ada polisi mereka bisa langsung melarikan diri.
Aparat kepolisian juga melakukan razia di LP Klas 2A wanita Tangerang. Dari 361 tahanan wanita, diketahui ada 6 napi yang positif mengkonsumsi narkotika.
"Tidak menutup kemungkinan kita laksanakan di semua LP di wilayah hukum Polda Metro Jaya," tuturnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Lapas dan Kemenkum HAM untuk mengantisipasi agar operasi di dalam Lapas tidak sampai bocor.
"Kasus ini akan dikembangkan oleh direktorat narkoba dan Polres-polres. Saya kira yang harus diperhatikan ini gerakan Polda dan jajaran untuk memberantas narkoba," tutup Iqbal. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini