"Tadi kita bicara mengenai perlunya haluan negara," kata Zulkifli saat menerima Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Senayan, Jakart, seperti dalam siaran pers, Selasa (2/2/2016).
Delegasi KAHMI yang datang dipimpin Sekretaris Jenderal Subandriyo. Selain soal Amandemen UUD, juga dibahas persoalan lain yang sedang dihadapi bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persoalan besar ini menurut Zulkifli harus dipecahkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan tidak boleh hanya dibebankan kepada Presiden saja. Karena Presiden tidak mungkin dapat menyelesaikan persoalan tersebut sendirian saja.
"Indonesia ini sangat besar, tidak mungkin hanya Presiden saja yang harus menanggungnya. Dalam hal ini KAHMI juga harus mengambil peran untuk turut berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan bangsa", kata Zulkifli menambahkan.
Menurut Zulkifli, sudah menjadi bagian dari KAHMI untuk ikut mengambil peran dalam menyelesaikan persoalan besar yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia. Jangan organisasi sebesar KAHMI hanya terus menerus terlibat dalam pertikaian yang tak henti. Karena, keributan yang selama ini terus dihadapi HMI dan KAHMI hanya membuat organisasi tersebut terpinggirkan, kalah dengan organisasi lain yang selalu membela kepentingan masyarakat.Β
Pada kesempatan tersebut KAHMI menyampaikan rencananya untuk memperingati 50 tahun KAHMI. Ada banyak kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan ulang tahun emas pada 17 September. Antara lain, diskusi dengan para mantan presiden, Rakornas KAHMI pada akhir Maret, serta pembuatan film dokumenter KAHMI. (van/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini