Kemenag Gandeng Ormas Islam Sadarkan Eks Pengikut Gafatar

Kemenag Gandeng Ormas Islam Sadarkan Eks Pengikut Gafatar

Rini Friastuti - detikNews
Selasa, 02 Feb 2016 14:15 WIB
Foto: istimewa.
Jakarta - Ideologi yang berkembang di kalangan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dianggap sebagai indikasi adanya penodaan agama. Setelah dikembalikan ke masyarakat, perlu waktu agar mereka kembali sadar dan dapat menjadi manusia normal dengan paham hidup yang benar.

"Ini kan tidak seperti membangun tumpukan bata, tapi proses. Jadi kami dari Kemenag bekerjasama dengan ormas islam dan pemda setempat, agar masyarakat ini menggunakan paham moderat yang sesuai dengan kebangsaan, bukan yang menentang NKRI, yang membolehkan pembunuhan, membolehkan cara cara kekerasan, bukan seperti itu,"Β  ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin kepada wartawan usai Rakor di Kementerian PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Selasa (2/2/2016).

Informasi yang berkembang di lapangan menunjukkan bahwa banyak di antara eks pengikut Gafatar ini yang dianggap mengeksklusifkan diri. Menurut Lukman, banyak kemungkinan yang dapat terjadi sehingga para eks Gafatar ini masih takut untuk membuka diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum tahu, namun kita berharap masyarakat di daerah sana dapat menerima eks Gafatar ini dan kembali berbaur dengan masyarakatnya. Dan kita berharap kepada eks Gafatar ini juga bisa kemudian melebur ke masyarakatnya," jelasnya.

Persoalan lain yang terjadi adalah masih ada beberapa daerah yang belum mau menerima eks pengikut Gafatar ini. Lantas apa yang akan dilakukan pemerintah?

"Justru itu, di sisi paham keagamaan rekomendasi yang disampaikan Kemenag adalah imbauan agar masyarakat tidak main hakim sendiri. Karena terkait paham keagamaan harus dibangun dialog, harus dengan pendekatan empati, bukan pendekatan konfrontatif. Karena ini tekait dengan keyakinan," ujar dia.

"Tapi penegakan hukum tentu lain lagi pendekatannya," kata Lukman.

(rii/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads