"Kalau untuk beasiswa enggak, tidak terkait," kata Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Bambang Waluyo kepada wartawan, Selasa (2/2/2016) memberikan jaminan.
Selama puluhan tahun, Yayasan Supersemar mendapat sumbangan dana dari laba bank BUMN untuk beasiswa pendidikan. Tapi ternyata ada kebocoran di sana-sini mencapai ratusan miliar yang mengalir ke perusahaan bisnis yang dekat dengan Presiden Soeharto. Hal ini karena Presiden Soeharto adalah Ketua Umum Yayasan Supersemar dari 1974 hingga 1999. Penyelewengan dana itu ditumpuk dalam jumlah deposito dan aset tidak bergerak lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Deposito beasiswa aman. Cuma beberapa deposito, saham, Tanah, dan bangunan. Ini kan baru kita ajukan," pungkas Bambang. (asp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini