"Kondisi atmosfer juga menunjukkan berbagai fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan. Ini ditandai dengan kondisi monsoon Asia yang intensif disertai kondisi seruakan dingin (cold surge) yang terindikasi menguat. Bersamaan juga dengan fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah maritim kontinen (Indonesia). Selain itu daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekitar Jawa hingga NTT," ujar Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG, Mulyono R Prabowo dalam keterangannya seperti dikutip dari akun twitter resmi BMKG @infoBMKG, Selasa (2/2/2016).
Menurut Mulyono adanya daerah tekanan daerah di utara Australia memberikan pengaruh tidak langsung yakni semakin banyaknya pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan curah hujan dalam seminggu ke depan juga terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Hujan sambung Mulyono cenderung berpeluang terjadi pada pagi hari dan kembali turun pada sore hari dengan intensintas antara sedang hingga lebat.
"Terutama di akhir pekan nanti dimana daerah sekitar Jabodetabek juga menunjukkan peluang hujan yang cukup tinggi," sebut dia.
BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai peluang cuaca ekstrem terutama bagi wilayah yang rawan terdampak pada kejadian banjir, tanah longsor, pohon tumbang termasuk banjir bandang.
"Kepada seluruh pengelola dan pengguna jasa transportasi baik darat, laut maupun udara agar lebih siaga dan selalu memperbarui informasi cuaca terkini melalui BMKG setempat dan tidak memaksakan ketika kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi berpeluang terjadi di sepanjang jalur perjalanan," imbuh Mulyono. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini