"Pekan ini saya bertemu Pak Ical untuk tindaklanjuti langkah ke depan persiapan Munas Golkar, aturannya bagaimana, OC, SC, penyelenggara siapa, di mana tempatnya," kata Agung Laksono saat dihubungi, Senin (1/2/2016).
Agung menyebut, Munas harus mengakomodir kedua kubu baik untuk penyelenggara yaitu DPP hasil Munas Riau, maupun kepesertaan yang merupakan DPD tingkat I (provinsi) dan tingkat II (Kab/kota).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung punya beberapa usulan terkait Munas yang akan digelar beberapa bulan ini. Pertama, untuk agenda diusulkan hanya tunggal yaitu pemilihan ketua umum. Sehingga tidak ada agenda pembahasan AD ART dan lainnya.
"Kemudian sebaiknya pemilihan dua tahap, dua-duanya on the spot di Munas. Misalnya dalam sesi penjaringan dari bakal calon menjadi calon yang harus memenuhi 30 persen sesuai AD ART, harus disaring langsung saja. Nggak usah pakai surat dukungan tertulis," paparnya.
Dalam Munas sebelumnya, dukungan kepada calon ditunjukkan dengan surat dukungan. Namun kata Agung, surat itu berpotensi memunculkan money politics dan intimidatif. Sehingga sebaiknya langsung di forum Munas penjaringan tahap pertamanya.
Setelah terjaring calon memenuhi syarat 30 persen suara Munas, maka langsung tahap kedua pemilihan ketua umum Golkar. Kedua proses itu terbuka sehingga ada dua kotak surat suara di forum Munas.
"Semua berlangsung di depan mata dan tidak ada jeda," ucap Agung.
(miq/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini