Kacamata ini dijajakan di toko online. Ada juga komunitas pecinta astronomi yang menawarkanya. Harganya berkisar Rp 35 ribu.
Salah satu komunitas itu adalah Jejak Langit yang terus kehabisan stok. "Setiap minggunya hampir 100 buah dibeli masyarakat biasa yang memang penasaran ingin melihat gerhana," kata penggagas Jejak Langit, Riza, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kacamata ini dibuat sendiri oleh Jejak Langit. Mereka memakai filter Baader ND5 (Neutral Density 5) yang bisa meredam intensitas cahaya matahari hingga 100 ribu kali.
Riza mengingatkan agar hanya memilih Baader yang ND5, "Jenis yang benar-benar aman buat melihat gerhana secara langsung," ujarnya. "Bisa dibeli di toko optik, tapi agak mahal, bisa ratusan ribu per lembarnya."
Jejak Langit adalah komunitas yang terdiri dari pecinta astronomi dari berbagai wilayah Indonesia. Aktivitas kelompok ini lebih banyak di dunia maya, kecuali saat kopi darat untuk bersama-sama berburu fenomena astronomi.
Selain membuat kacamata, Jejak Langit juga akan berburu gerhana di Belitung Timur. Selama tiga hari mulai 8 Maret 2016, Jejak Langit dengan rombongannya yang sudah mencapai 84 pendaftar akan mengamati gerhana di Pantai Burung Mandi.
Ulasan lengkap tentang gerhana matahari total bisa dibaca di sini.
![]() |












































