Akibat penganiyaan tersebut Dita mengalami luka lebam di mata bagian sebelah kanan.Β
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat pekan lalu, Dita melaporkan Masinton ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Hari ini, Senin (1/2/2016), Dita mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum APIK di Jalan Raya Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dua belas hari setelah peristiwa penganiayaan tersebut, mata Dita masih terlihat lebam. Tampak pelipis mata Dita berwarna kecokelatan bekas terkena pukulan.
![]() |
Kelopak mata Dita juga masih terlihat berwarna merah. Hari ini terlihat Dita belum bisa membuka matanya secara sempurna. Saat menceritakan kembali kronologi penganiayaan oleh Masinton, Dita tak kuasa menahan tangis.
![]() |
Masinton membantah telah melakukan penganiayaan kepada Dita. "Itu saya habis dari acara pulang sama sopir, ada bertiga. Dia (Dita) telepon TA (Tenaga Ahli) aku malam itu. Dia mabuk di Cikini minta dijemput karena nggak bisa bawa mobil," kata Masinton saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/1/2016) malam.
![]() |
Saat berada di dalam mobil tersebut, Dita sering berteriak histeris. Puncaknya adalah ketika Dita hendak menarik setir sopir. Dugaan penganiayaan lalu terjadi saat tiba-tiba kata Masinton, Dita menarik setir mobil yang sedang melaju. Buk! Dita terkena pukul pada bagian mata kanan. Namun menurut Masinton, bukan dia yang memukulnya, tapi sopirnya.
![]() |