Kemenag ke Eks Gafatar: Bersyukur Hidup di RI, Tak Dihujani Bom Seperti Suriah

Kemenag ke Eks Gafatar: Bersyukur Hidup di RI, Tak Dihujani Bom Seperti Suriah

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 01 Feb 2016 11:59 WIB
Foto: Jabbar Ramdhani
Jakarta - Sekjen Kementerian Agama Prof Dr Nursan memberikan ceramah kepada 573 eks Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Dia meminta eks Gafatar bersyukur.

"Marilah saudara-saudara sekalian, kita bersyukur bahwa kita dilahirkan di Indonesia. Karena jika kita tinggal di Timur Tengah, setiap hari kita mendengar suara bom karena perang," ujar Nursan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Senin (1/2/2016).
Jabbar/detikcom


Nursan menyatakan, sulit membayangkan hidup di tengah konflik. Karena itu dia meminta eks Gafatar untuk bersyukur tinggal di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita bisa beribadah dengan baik, bisa puasa dengan tenang," kata dia.

Nursan menambahkan, eks Gafatar merupakan WNI yang memiliki hak yang sama untuk tinggal di Indonesia. Namun eks Gafatar memiliki aturan untuk hidup bersama.
Jabbar/detikcom


Pemerintah, lanjut Nursan juga langsung turun tangan mengatasi masalah eks Gafatar. Sebab eks Gafatar merupakan WNI.

"Seperti kata Pak Jokowi ataupun petinggi negara lainnya. Bahwa negara harus hadir. Jadi ini kita pahami sebagai bagian dari apa yang harus kita alami dan lalui," ucap dia.
Jabbar/detikcom



Dalam kesempatan itu, Nursan menyinggung Sanusi, eks Gafatar yang menyanyikan lagu Ibu Pertiwi.

"Saya ikut menangis ketika Bapak Sanusi tadi menyanyikan Lagu Ibu Pertiwi. Saya merasakan hal yang sama. Semoga waktu-waktu ini dapat kita lewati untuk menuju yang lebih baik," tutur Nursan.

Saat diberikan ceramah oleh Nursan, eks Gafatar terenyuh. Semua hadirin menyimak dengan seksama pernyataan Nursan tersebut. (nwy/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads