Soal CCTV ini sempat disinggung oleh anggota Kompolnas Edi Hasibuan saat mendatangi Polda Metro Jaya, Sabtu (30/1) kemarin. Dia hadir untuk mengecek kondisi Jessica dan memastikan bukti-bukti polisi sudah kuat.
Selama berada di ruang penyidik, Edi mengaku ditunjukkan CCTV dari kafe Olivier, Grand Indonesia. Sebuah rekaman selama 45 menit menunjukkan momen mulai dari Jessica memesan minuman es kopi Vietnam, sampai Mirna kejang-kejang hingga akhirnya tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi juga menyinggung soal posisi gelas kopi yang dipindahkan tempatnya. Lalu area meja yang ditutupi oleh paper bag. Tak hanya itu, rekaman CCTV yang jauh dari posisi meja juga sempat diceritakan. Bagi Edi, itu semua adalah petunjuk penting bagi polisi.
"Ini semua akan membuat kita membuat suatu petunjuk yang kuat makanya ini kita datang ke sini untuk menanyakan kepada polisi," paparnya.
Pengacara sepertinya sudah mendengar soal rekaman ini. Karena itu, mereka ngotot meminta polisi untuk membukanya. Namun polisi tak mau terlalu meresponsnya.
"Nanti ada tempatnya. Kita bekerja sesuai SOP. Polisi akan membuat serangkaian, nanti kita akan kirim berkasnya ke kejaksaan. Setelah dikirim JPU menganalisa, kalau sudah lengkap jadi P21, jaksa pelajari kembali ada rencana penuntutan, terus dikirim ke pengadilan," papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal.
Iqbal mengatakan saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Jessica. Penahanan Jessica dilakukan agar mempermudah penyelidikan. Rekaman CCTV atau bukti lainnya belum bisa diungkap.
"Rilis akan disampaikan secara komprehensif," tegasnya. (edo/mad)