Masinton Angkat Staf dari NasDem, Ini Respons Pimpinan Fraksi PDIP

Masinton Angkat Staf dari NasDem, Ini Respons Pimpinan Fraksi PDIP

Erwin Dariyanto - detikNews
Minggu, 31 Jan 2016 15:25 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu mengangkat simpatisan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dita Aditia Ismawati sebagai staf ahli. Padahal arahan pimpinan Fraksi PDIP jelas; anggota harus mengutamakan kader banteng moncong putih sebagai staf dan tenaga ahli di DPR.

"Di Fraksi (PDIP) selalu ditekankan untuk staf dan tenaga ahli harus diutamakan dari kader PDIP, karena banyak kader yang antre," kata Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPR, Hendrawan Supratikno ketika dihubungi, Minggu (31/1/2016).

Mengutamakan kader sebagai staf dan tenaga ahli anggota DPR, kata Hendrawan, juga berfungsi sebagai pengkaderan. "Tak hanya staf dan tenaga ahli, sebagai proses pengkaderan bahkan tenaga administrasi fraksi pun harus diutamakan kader PDIP," kata Hendrawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Fraksi PDIP selalu diminta menanyakan kartu keanggotaan partai kepada calon staf dan tenaga ahlinya. Terkait Masinton yang mengangkat staf dari luar PDIP, menurut Hendrawan bisa saja itu terjadi karena kealpaan saja.

"Itu bisa saja kealpaan Pak Masinton, karena bisa saja ketika akan direkrut calon staf atau tenaga ahli itu berjanji akan bikin kartu anggota PDIP," kata Hendrawan.

Pimpinan Fraksi PDIP, kata Hendrawan, akan meminta penjelasan dari Masinton yang mengangkat Dita sebagai staf ahli tersebut. Fraksi juga akan meminta klarifikasi dari Masinton terkait tuduhan telah menganiaya Dita.

Masinton Pasaribu menjelaskan bahwa Dita Aditia Ismawati adalah asisten pribadi bukan staf ahli. Namun dalam laporannya ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Dita mengaku sebagai staf ahli di DPR.

Soal pengangkatan Dita sebagai asisten pribadi, Masinton mengaku hanya dititipi oleh seorang temannya.Β  "Aku dititipi teman. Waktu itu ada penambahan aspri (asisten pribadi), kebetulan ada lowongan," kata Masinton.

Dia mengaku sudah tahu sejak awal bahwa Dita adalah simpatisan Partai NasDem. Dia mau menerima Dita sebagai asisten pribadi karena Dita mau membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

"Di NasDem dia cuma simpatisan, tempat nongkrong. Dia harus punya KTA PDIP, ya pak nanti saya buat KTA PDIP," ujar Masinton sambil mengulang perkataan Dita.

(erd/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads