Kasus dugaan penganiayaan oleh Masinton ini ramai dibahas di group Whatsapp Fraksi PDI Perjuangan. Wakil Ketua Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, sejak muncul kabar Masinton dilaporkan ke Bareskrim karena diduga melakukan penganiayaan anggota Fraksi PDIP di grup WA saling bertukar informasi.
Di dalam grup itu juga Masinton memberikan klarifikasi. Namun Fraksi PDI Perjuangan tetap akan meminta klarifikasi langsung dari Masinton. "Kami (FPDIP) di WA (whatsapp) Group sudah bertukar informasi, tetapi pimpinan fraksi ingin mendapatan gambaran yang akurat dari Pak Masinton," kata Hendrawan saat dihubungi detikcom, Minggu (31/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami dengar untuk saat ini Mbak Ditanya mabuk dan mengganggu pekerjaan sopir sampai mobil mau masuk ke parit. Kalau sopirya terganggu, bisa kecelakaan," kata Bambang yang dihubungi terpisah.
Namun, kata Bambang, Fraksi PDIP tetap akan meminta klarifikasi langsung dari Masinton. "Kami masih menungu kronologi dan detail dari kejadian tersebut," kata Bambang.
Ketika dihubungi detikcom, Masinton membantah telah melakukan penganiayaan kepada Dita. "Itu saya habis dari acara pulang sama sopir, ada bertiga. Dia (Dita) telepon TA (Tenaga Ahli) aku malam itu. Dia mabuk di Cikini minta dijemput karena nggak bisa bawa mobil," kata Masinton saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/1/2016) malam.
Saat berada di dalam mobil tersebut, Dita sering berteriak histeris. Puncaknya adalah ketika Dita hendak menarik setir sopir. Dugaan penganiayaan lalu terjadi saat tiba-tiba kata Masinton, Dita menarik setir mobil yang sedang melaju. Buk! Dita terkena pukul pada bagian mata kanan. Namun menurut Masinton, bukan dia yang memukulnya, tapi sopirnya.
(erd/asp)