Protes Limbah Pabrik, Warga Lhoknga Aceh Besar Timbun Sungai

Protes Limbah Pabrik, Warga Lhoknga Aceh Besar Timbun Sungai

Agus Setyadi - detikNews
Sabtu, 30 Jan 2016 16:35 WIB
Foto: Agus Setyadi/detikcom
Aceh Besar - Puluhan masyarakat Desa Lhoknga, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar menutup sungai Kreung Bale yang mengalir dari dalam sebuah kompleks pabrik semen. Perusahaan tersebut diduga membuang limbah industri ke dalam sungai sehingga mencemari lingkungan.

Pantauan detikcom, aksi warga berlangsung sejak pukul 11.30 WIB, Sabtu (30/1/2016). Mereka mengangkut tanah dan batu menggunakan mobil dump truk. Sungai yang mengalir dari dalam pabrik hingga ke pantai Lhoknga berhasil ditutup warga.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

Selain itu, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan "Jangan Buang Limbah dalam Sungai Kami" di pagar pabrik semen. Aksi protes warga ini sempat membuat arus lalu lintas di lokasi tersendat. Warga yang melintas, penasaran dengan aksi yang dilakukan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang warga Lhoknga, Yustika, mengatakan, pembuangan limbah yang dilakukan pabrik tersebut mengakibatkan lingkungan hingga laut tercemar. Masyarakat setempat sudah pernah bertemu dengan pihak manajemen pabrik tapi hingga kini belum ada titik temu.

"Limbah industri yang dibuang ini berbentuk cairan seperti oli," kata Yustika kepada wartawan di lokasi.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

Sehari sebelumnya, masyarakat Lhoknga sudah menggelar pertemuan dengan pihak pabrik. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menuntut agar pabrik tersebut tidak membuang limbah sembarangan dan mematuhi aturan yang berlaku.

"Kita sudah duduk bersama kemarin untuk membahas masalah ini, tapi tidak ada titik temu. Kita masyarakat sudah mempunyai iktikad baik dalam hal ini," jelasnya.

Pencemaran lingkungan tersebut, katanya, diduga sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. Menurutnya, air sungai di desa tersebut sebelum tidak panas dan tidak bercampur dengan oli.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

"Sudah sejak setelah tsunami pencemaran ini terjadi. Kami sudah berkali-kali menemui pihak manajemen untuk menanyakan masalah ini," ungkapnya.

Akibat pencemaran lingkungan ini, banyak masyarakat dirugikan terutama nelayan tradisional. Yustika menyebut, banyak bibit ikan di laut mati karena tercemar limbah industri.

Menurutnya, aksi menutup sungai dilakukan sebagai jalan terakhir. "Aksi ini kita lakukan sampai masalah limbah ini selesai," ungkapnya. Hingga saat ini belum ada penjelasan dari pihak pabrik terkait aksi warga. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads